Scroll Top

Frozen Food? Ini dia Cara Pengemasan Kualitas yang Tepat!

Frozen Food
Ilustrasi seorang yang berbelanja frozen food. Sumber foto: istockphoto/@SolStock.

Di era serba cepat seperti sekarang, kebutuhan akan makanan yang praktis dan tahan lama semakin meningkat. Frozen food atau makanan beku menjadi pilihan favorit banyak orang karena kemudahan penyimpanan dan kepraktisannya saat diolah.

Namun, masih banyak yang belum tahu bagaimana cara menjaga kualitas frozen food agar tetap awet dan lezat. Artikel ini akan mengupas tuntas apa itu frozen food, manfaatnya, serta tips pengemasan agar kualitasnya tetap terjaga.

Yuk Eksporior, simak informasi lengkapnya supaya kamu makin pintar memilih dan menyimpan makanan beku!

Apa Itu Frozen Food?

Dikutip dari Cimbniaga.co.id, Frozen food adalah makanan yang diawetkan dengan cara dibekukan pada suhu rendah.

Proses pembekuan ini bertujuan untuk menghentikan pertumbuhan mikroorganisme dan memperlambat reaksi kimia yang dapat merusak makanan. Dengan begitu, makanan bisa bertahan lebih lama tanpa perlu tambahan bahan pengawet kimia.

Sejarah pembekuan makanan sudah ada sejak awal abad ke-20, namun teknologi modern seperti pembekuan cepat (quick freezing) membuat kualitas makanan beku semakin terjaga.

Proses ini membekukan makanan dalam waktu singkat sehingga kristal es yang terbentuk sangat kecil, sehingga tekstur dan rasa makanan tetap alami saat dicairkan1.

Manfaat frozen food sangat beragam, antara lain:

  • Menjaga kandungan vitamin dan mineral karena makanan dibekukan saat puncak kematangan.
  • Memudahkan penyimpanan dan pengolahan tanpa takut cepat basi.
  • Memberikan banyak pilihan menu, mulai dari sayur, buah, daging, hingga makanan siap saji.
  • Mengurangi pemborosan makanan karena bisa disimpan dalam waktu lama.

Meski ada anggapan bahwa frozen food kurang sehat, faktanya jika proses pembekuan dan penyimpanan dilakukan dengan benar, kandungan gizi tetap terjaga dan aman dikonsumsi. Jadi, frozen food bisa menjadi solusi makanan sehat dan praktis di tengah kesibukan sehari-hari.

Pengemasan yang Tepat untuk Frozen Food

Menjaga kualitas, kesegaran, dan keamanan frozen food selama penyimpanan dan pengiriman sangat bergantung pada pengemasan yang tepat.

Dengan pengemasan yang baik, kerusakan tekstur, perubahan rasa, serta kontaminasi mikroba dapat dicegah secara efektif. Berikut ini penjelasan lengkap mengenai jenis bahan kemasan yang umum digunakan beserta langkah-langkah pengemasannya.

Jenis Bahan Kemasan

1. Plastik Film dan Kontainer Plastik

Plastik film seperti polyethylene (PE) atau polypropylene (PP) banyak dipilih karena sifatnya yang kedap udara dan tahan kelembapan.

Bahan ini mencegah masuknya oksigen dan uap air yang dapat menyebabkan freezer burn (kerusakan akibat pembekuan berlebih).

Selain itu, kontainer plastik sangat praktis untuk menyimpan makanan padat seperti daging, sayur, atau makanan siap saji. Keunggulan plastik terletak pada fleksibilitas bentuk dan transparansi yang memudahkan pengecekan isi tanpa harus membuka kemasan.

2. Kertas Karton atau Kardus

Kardus sering dipakai untuk kemasan luar makanan beku, terutama produk siap saji seperti pizza atau makanan beku dalam kemasan besar.

Kardus ringan, mudah dicetak untuk branding dan informasi produk, serta memberikan perlindungan mekanis saat pengiriman.

Namun, kardus biasanya dipadukan dengan lapisan plastik atau aluminium foil di dalamnya agar tetap kedap udara dan tahan kelembapan.

3. Aluminium Foil

Aluminium foil memiliki kemampuan isolasi panas yang sangat baik, sehingga ideal untuk makanan yang akan langsung dipanaskan dari freezer ke oven atau microwave.

Foil juga kedap udara dan mencegah masuknya cahaya yang dapat merusak kualitas makanan. Biasanya aluminium foil digunakan sebagai lapisan dalam kemasan atau sebagai pembungkus utama untuk makanan seperti daging panggang atau makanan siap saji.

4. Kertas Berlapis Lilin (Wax Paper)

Kertas berlapis lilin cocok untuk membungkus daging, ikan, dan seafood beku. Lapisan lilin mencegah kelembapan keluar masuk sehingga menjaga tekstur makanan tetap segar dan mencegah makanan menjadi basah atau berair. Kertas ini juga memudahkan proses pembungkusan karena sifatnya yang tidak lengket.

5. Kaleng Logam

Kaleng logam digunakan untuk menyimpan buah atau sayur beku dalam bentuk kalengan. Bahan ini melindungi makanan dari paparan udara dan cahaya secara maksimal, sehingga masa simpan menjadi lebih panjang.

Selain itu, ketahanan kaleng terhadap benturan fisik membuatnya aman untuk pengiriman jarak jauh.

Langkah Pengemasan dan Pengiriman Frozen Food

Agar frozen food sampai ke tangan konsumen dalam kondisi terbaik, berikut langkah-langkah pengemasan dan pengiriman yang harus diperhatikan:

  1. Pastikan Makanan Sudah Benar-Benar Beku
    Sebelum dikemas, makanan harus dibekukan secara sempurna dengan suhu di bawah -18°C. Pembekuan yang tidak sempurna dapat menyebabkan pembekuan ulang (refreezing) yang merusak tekstur dan rasa makanan.
  2. Bungkus Makanan dengan Rapat
    Gunakan plastik film atau aluminium foil untuk membungkus makanan secara rapat dan kedap udara. Hal ini penting untuk mencegah masuknya udara yang bisa menyebabkan freezer burn dan pembentukan kristal es yang merusak tekstur.
  3. Gunakan Bubble Wrap dan Ice Gel saat Pengiriman
    Untuk pengiriman, bungkus kemasan dengan bubble wrap sebagai pelindung dari benturan dan gunakan ice gel pack untuk menjaga suhu tetap rendah selama perjalanan. Ini mencegah makanan mencair dan membusuk.
  4. Masukkan ke Dalam Kardus dengan Ukuran Pas
    Letakkan kemasan makanan ke dalam kardus yang ukurannya pas agar tidak bergeser selama pengiriman. Kardus juga memberikan perlindungan tambahan dari tekanan atau benturan.
  5. Beri Label “Frozen Food
    Label ini penting agar petugas pengiriman mengetahui bahwa paket harus ditangani dengan hati-hati dan segera disimpan di suhu beku. Penanganan yang tepat sangat menentukan kualitas makanan saat sampai ke tujuan.

Pengemasan oke? tapi masih belum sertifikat halal? nggak deh!

Frozen food merupakan solusi praktis untuk kebutuhan makanan sehari-hari yang tahan lama dengan gizi dan rasa yang terjaga, asalkan pengemasan dan penanganan pengiriman dilakukan dengan benar.

Namun, meskipun pengemasan sudah optimal, tanpa sertifikasi halal, produk frozen food kamu akan kurang dipercaya oleh banyak konsumen.

Oleh karena itu, sangat penting melengkapi produk dengan sertifikasi halal agar kepercayaan konsumen meningkat dan daya saing produk di pasar semakin kuat.

Yuk, ikuti pelatihan sertifikasi halal dan pastikan frozen foofyang kamu jual sudah bersertifikasi! Jika butuh bantuan dalam prosesnya, Sa’adah Global siap membantu. Mereka adalah perusahaan di bawah ekosistem ExportHub.id (milik PT Usaha Dagang Indonesia).

Dengan berkolaborasi bersama Sa’adah Global, kamu bisa mendapatkan pendampingan dan pengurusan sertifikasi halal. Untuk informasi lebih lanjut, Eksporior bisa menghubungi admin di sini!

Related Posts

Leave a comment