Scroll Top

Ekspor Ikan Asin Dongkrak UMKM Pesisir Lokal

Ekspor Ikan asin
Ilustrasi ikan asin. Sumber foto: Freepik/@azerbaijan_stockers.

Siapa yang tidak kenal dengan ikan asin? Makanan yang satu ini sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari kuliner Indonesia sejak lama.

Aroma khas dan rasa gurihnya seringkali membangkitkan kenangan hangat bersama keluarga di meja makan. Meski sederhana, ikan asin ternyata bukan sekadar lauk pauk biasa.

Di balik rasanya yang lezat, ikan asin menyimpan cerita panjang tentang tradisi, teknik pengawetan alami, hingga peran pentingnya sebagai komoditas ekspor bernilai tinggi.

Dalam artikel ini, kita akan mengupas tuntas segala hal tentang ikan asin, mulai dari definisi, keunikan, hingga potensi bisnis dan ekspornya yang menjanjikan. Yuk Eksporior, simak bersama!

Apa itu Ikan Asin?

Dikutip dari Kumparan.com, ikan asin adalah hasil olahan atau pengawetan ikan dengan menggunakan bahan utama daging ikan asin dan garam dengan karakteristik rasa yang asin. Proses ini membuat ikan tahan lama tanpa perlu disimpan di dalam kulkas.

Teknik pengasinan ikan sudah dikenal sejak zaman dahulu di berbagai budaya di dunia, termasuk Indonesia. Dengan menggunakan garam sebagai bahan utama, ikan asin mampu bertahan berbulan-bulan bahkan hingga tahunan tanpa mengalami pembusukan.

Proses pembuatan ikan asin dimulai dengan membersihkan ikan segar, kemudian melapisinya dengan garam kasar secara merata.

Setelah itu, ikan dijemur di bawah sinar matahari hingga kadar airnya berkurang drastis dan teksturnya menjadi kering. Jenis ikan yang biasa digunakan untuk membuat ikan asin sangat beragam, mulai dari ikan peda, jambal roti, teri, hingga ikan gabus.

Keunggulan utama ikan asin adalah daya tahan yang lama dan kemudahan penyimpanan. Ikan asin juga memiliki rasa gurih yang khas, hasil dari proses penggaraman dan pengeringan.

Selain itu, ikan asin mudah diolah menjadi berbagai macam hidangan, mulai dari sambal ikan asin, tumis, hingga lauk pelengkap nasi goreng.

Apa yang Membedakan Ikan Asin dan Ikan Lain?

Perbedaan utama antara ikan asin dan ikan segar terletak pada proses pengawetan dan rasa. Ikan segar memiliki tekstur lembut dan rasa alami, sementara ikan asin memiliki tekstur lebih kering dan rasa gurih yang intens karena garam. Aroma ikan asin juga lebih tajam dan khas, yang menjadi ciri khas makanan tradisional Indonesia.

Selain itu, ikan asin memiliki kelebihan praktis karena tidak memerlukan pendinginan saat penyimpanan. Hal ini sangat membantu masyarakat di daerah yang sulit mengakses listrik atau kulkas. Namun, kandungan garam yang tinggi pada ikan asin perlu diperhatikan agar konsumsi tetap sehat dan seimbang.

Dari segi gizi, ikan asin memang mengalami sedikit penurunan kandungan nutrisi dibandingkan ikan segar, terutama vitamin yang mudah rusak oleh proses pengeringan. Namun, protein dan mineral penting tetap terjaga, sehingga ikan asin tetap menjadi sumber nutrisi yang baik.

Untuk mendapatkan ikan asin berkualitas, pilihlah produk yang berwarna cerah, tidak berbau anyir, dan teksturnya padat. Hindari ikan asin yang terlalu keras atau tampak berjamur. Dalam pengolahan, ada berbagai cara agar ikan asin tetap sehat, seperti merendamnya terlebih dahulu untuk mengurangi kadar garam sebelum dimasak.

Menariknya, ikan asin kini tidak hanya dinikmati secara tradisional. Banyak inovasi kuliner modern yang menggabungkan ikan asin dengan masakan kekinian, seperti pizza ikan asin, keripik ikan asin, dan sambal ikan asin yang dipadukan dengan bahan-bahan segar. Hal ini menunjukkan bahwa ikan asin tetap relevan dan digemari di berbagai kalangan.

BERIKUT Akomoditas Ekspor Ikan Asin

Selain sebagai makanan sehari-hari, ikan asin juga memiliki peran penting sebagai komoditas ekspor Indonesia. Negara kita dikenal sebagai salah satu produsen ikan asin terbesar di dunia, dengan kualitas yang diakui pasar internasional.

Data terbaru menunjukkan bahwa nilai ekspor ikan asin Indonesia pada tahun 2022 mencapai sekitar US$ 93,17 juta atau setara dengan Rp 1,42 triliun. Pasar utama ekspor ikan asin Indonesia meliputi negara-negara Asia seperti Jepang, Tiongkok, Hong Kong, Korea Selatan, Taiwan, serta beberapa negara di Eropa dan Asia Selatan seperti Rusia, Sri Lanka, dan Belarusia.

Peluang bisnis ikan asin sangat besar, terutama bagi daerah pesisir yang memiliki sumber daya ikan melimpah. Dengan pengelolaan yang baik dan dukungan teknologi, ikan asin bisa menjadi sumber pendapatan yang signifikan sekaligus membuka lapangan kerja baru.

Waktunya Ekspor Kekayaan Laut Indonesia!

kan asin bukan sekadar lauk tradisional yang menemani santapan sehari-hari masyarakat Indonesia. Di balik rasa gurih dan aroma khasnya, ikan asin menyimpan nilai sejarah, budaya, serta potensi ekonomi yang sangat besar. Proses pengawetan alami dengan garam membuat ikan asin tahan lama dan praktis, sementara inovasi kuliner terus mengangkatnya ke level yang lebih modern.

Sebagai komoditas ekspor, ikan asin Indonesia telah menembus pasar dunia dengan nilai yang menggiurkan. Hal ini membuka peluang besar bagi para pelaku usaha, terutama kamu yang bergerak di bidang ikan asin atau perikanan. Yuk, saatnya ekspor produkmu dan raih pasar global!

Jika komoditasnya sudah ada dan ingin ekspor, Eksporior tidak perlu bingung karena saat ini sudah ada program Digiexport yang dipersembahkan AeXI, bagian dari ExportHub.id (milik PT Usaha Dagang Indonesia).

Sebagai informasi, Digiexport adalah program yang membantu nelayan, UKM, dan petani memasarkan produk mereka ke pasar internasional.

Nah, kalau kamu tertarik mendaftar Digiexport, maka bisa diawali dengan klik banner di bawah ini!

Related Posts

Leave a comment