Scroll Top

Ekspor Jengkol, Dari Aroma Tajam Menjadi Go Internasional!

Ekspor Jengkol
Ilustrasi Jengkol. Sumber foto: istockphoto/@

Potensi ekspor jengkol semakin menarik perhatian di tengah geliat perdagangan produk lokal Indonesia. Jika sebelumnya ekspor didominasi oleh komoditas seperti kopi, rempah-rempah, atau buah tropis, kini jengkol mulai mencuri perhatian sebagai primadona baru di pasar global.

Bagi sebagian orang, jengkol mungkin hanya dikenal sebagai bahan makanan dengan aroma tajam. Namun siapa sangka, dalam beberapa tahun terakhir permintaan ekspor jengkol meningkat pesat. Hal ini tentu bukan tanpa alasan. Keunikan rasa, manfaat kesehatan, hingga nilai budaya yang melekat menjadikan jengkol digemari di berbagai negara, terutama di kawasan dengan populasi diaspora Asia Tenggara.

Artikel ini akan membahas lebih dalam mengenai keunikan jengkol, manfaatnya, hingga potensi bisnis ekspornya—serta mengapa pelaku usaha di sektor pertanian dan pangan perlu mulai melirik peluang menjanjikan ini. Yuk, Eksporior, simak artikel berikut!

Keunikan Jengkol, Mengapa Bisa Diekspor?

Dikutip dari RRI.co.id, jengkol adalah tanaman tropis (Archidendron pauciflorum) yang menghasilkan biji berbentuk pipih, biasanya dikonsumsi sebagai makanan di Indonesia, Malaysia, dan Thailand. 

Tanaman ini menghasilkan biji berwarna coklat mengkilap yang dikenal memiliki aroma menyengat, tetapi justru digemari karena rasa khasnya.

Di Indonesia, jengkol biasa diolah menjadi berbagai masakan tradisional seperti semur, rendang, balado, hingga jengkol goreng, dan menjadi bagian penting dalam khazanah kuliner lokal.

Meskipun sering menuai pro dan kontra karena baunya yang kuat, jengkol tetap memiliki tempat istimewa di hati sebagian besar masyarakat.

Bahkan, dalam beberapa tahun terakhir, jengkol mulai dilirik sebagai komoditas ekspor yang menjanjikan. Lalu, apa saja keunikan jengkol yang membuatnya layak dipasarkan ke pasar internasional?

1. Cita Rasa yang Unik dan Autentik

Salah satu daya tarik utama jengkol adalah rasanya yang khas, tekstur empuk, rasa gurih, dan aroma yang tak tertandingi. Di pasar internasional, produk-produk eksotis yang memiliki keunikan rasa sering kali justru menjadi incaran, khususnya di kalangan pecinta kuliner otentik dan para diaspora Indonesia di luar negeri.

Permintaan terhadap bahan makanan asli tanah air semakin meningkat, terutama untuk memenuhi kebutuhan restoran Asia maupun pasar komunitas Asia di negara-negara seperti Malaysia, Singapura, Belanda, hingga Arab Saudi.

2. Nilai Budaya dan Tradisi

Jengkol bukan sekadar makanan, tetapi juga bagian dari budaya. Di Indonesia, jengkol sering hadir dalam berbagai acara tradisional, perayaan, bahkan sebagai bagian dari warisan kuliner turun-temurun.

Nilai kultural ini menjadi poin penting dalam promosi jengkol sebagai komoditas ekspor, karena banyak negara kini mulai menghargai dan mencari produk-produk berbasis tradisi dan budaya sebagai nilai tambah dalam gaya hidup global yang semakin beragam.

3. Potensi Produk Olahan Jengkol

Jengkol tidak hanya dikonsumsi dalam bentuk segar. Kini, sudah banyak inovasi produk olahan jengkol seperti jengkol balado kemasan, keripik jengkol, rendang jengkol instan, hingga jengkol beku (frozen).

Produk-produk olahan ini lebih mudah dikemas dan tahan lama, sehingga sangat cocok untuk kebutuhan ekspor. Nilai jualnya pun meningkat karena memberikan kemudahan dalam penyajian serta memperluas target pasar ke konsumen modern yang mencari kepraktisan.

4. Dukungan dari Teknologi dan Regulasi Ekspor

Dengan berkembangnya teknologi pengolahan makanan dan kemasan vakum, kini jengkol dapat diekspor dalam kondisi yang tetap higienis, aman, dan menarik.

Selain itu, dukungan dari pemerintah melalui fasilitasi sertifikasi produk, pelatihan ekspor, dan pembukaan akses pasar luar negeri semakin memperkuat peluang jengkol masuk ke pasar global.

5. Segmen Pasar yang Terbuka Luas

Berkat banyaknya diaspora Asia Tenggara, serta tren global yang mengedepankan eksplorasi cita rasa baru, pasar jengkol semakin terbuka. Konsumen luar negeri mulai penasaran dengan bahan makanan eksotik seperti jengkol. Hal ini menjadi peluang besar bagi para pelaku UMKM hingga eksportir besar untuk menjadikan jengkol sebagai komoditas unggulan.

berikut Manfaat jengkol yang belum orang lain tau

Di balik aromanya yang menyengat, jengkol ternyata menyimpan sejumlah manfaat kesehatan yang belum banyak diketahui oleh masyarakat luas. Selain menjadi bagian dari kuliner tradisional, jengkol juga memiliki kandungan nutrisi yang bermanfaat bagi tubuh, jika dikonsumsi dengan cara dan jumlah yang tepat.

Salah satu manfaat utama jengkol adalah kandungan antioksidannya yang tinggi. Antioksidan berperan penting dalam melawan radikal bebas yang dapat merusak sel-sel tubuh dan memicu berbagai penyakit kronis. Jengkol juga mengandung senyawa flavonoid dan tanin wyang bersifat anti-inflamasi dan antimikroba.

Selain itu, jengkol dikenal sebagai sumber serat alami yang baik untuk pencernaan. Konsumsi jengkol dalam jumlah moderat dapat membantu mencegah sembelit dan menjaga kesehatan usus. Kandungan zat besi dalam jengkol juga berkontribusi dalam pembentukan sel darah merah, sehingga baik untuk mencegah anemia, terutama bagi wanita.

Manfaat lain yang jarang disadari adalah kemampuannya untuk membantu mengontrol kadar gula darah. Beberapa penelitian menyebutkan bahwa jengkol dapat memberikan efek hipoglikemik, yang artinya membantu menurunkan kadar gula dalam darah, sehingga berpotensi baik untuk penderita diabetes, tentu dengan pengawasan dan konsumsi yang bijak.

Tak hanya itu, jengkol juga memiliki sifat diuretik alami yang membantu tubuh mengeluarkan racun melalui urin, menjaga fungsi ginjal, dan mencegah retensi cairan. Ternyata dengan segundang manfaat, jengkol berpotensi ekspor loh.

ini dia, Potensi Ekspor Jengkol!

Jengkol, meskipun dikenal dengan aroma yang menyengat, ternyata memiliki potensi besar sebagai komoditas ekspor. Baru-baru ini, jengkol asal Indonesia telah berhasil diekspor ke Malaysia. Dikutip dari data CNBCIndonesia.com, pada tahun 2024, ekspor jengkol Indonesia ke Malaysia mencapai 947.710 kilogram, jumlah tertinggi dalam lima tahun terakhir.

Tak hanya ke Malaysia, jengkol juga memiliki potensi besar untuk diekspor ke negara-negara lain. Menurut UKMIndonesia.id, jengkol berpeluang masuk ke pasar internasional seperti Jepang, Amerika Serikat, Korea Selatan, Australia, Belgia, Kanada, hingga Jerman. Potensi ini menunjukkan bahwa jengkol bukan hanya bahan pangan lokal, tetapi juga bisa menjadi komoditas unggulan Indonesia di pasar global.

Saat ini, jengkol tidak hanya diekspor dalam bentuk segar. Produk-produk olahan seperti rendang jengkol instan, keripik jengkol, hingga jengkol beku (frozen) menjadi alternatif ekspor yang lebih mudah disimpan, dikemas, dan didistribusikan. Produk olahan ini juga lebih diterima oleh pasar global karena praktis dan higienis.

Walaupun jengkol mempunyai aroma yang kurang sedap, tetapi memiliki potensi ekspor yang menguntungkan, bukan begitu, sahabat ekspor?

Yuk, ini menjadi kesempatan kamu untuk ekspor!

Jengkol bukan sekadar bahan makanan lokal, tetapi juga komoditas ekspor dengan nilai ekonomi yang besar. Dengan strategi yang tepat, dukungan dari pemerintah, serta inovasi produk, jengkol memiliki peluang besar untuk menembus pasar internasional dan mengharumkan nama Indonesia di kancah kuliner dunia.

Bagi kamu yang memiliki usaha pertanian jengkol atau bergerak di sektor pertanian lainnya, ini adalah peluang emas untuk merambah pasar ekspor. Manfaatkan momentum ini agar produkmu dikenal lebih luas dan memiliki daya saing global.

Jika komoditasnya sudah ada dan ingin ekspor, Eksporior tidak perlu bingung karena saat ini sudah ada program Digiexport yang dipersembahkan AeXI, bagian dari ExportHub.id (milik PT Usaha Dagang Indonesia).

Sebagai informasi, Digiexport adalah program yang bisa membantu nelayan, UKM, dan petani untuk memasarkan produknya di pasar internasional. Maka dari itu, program ini dapat membantu para petani untuk bisa diekspor.

Nah, kalau kamu tertarik mendaftar Digiexport, maka bisa diawali dengan klik banner di bawah ini!

Related Posts

Leave a comment