Sumber foto: istockphoto/@Vitalina.
Banyak orang berpikir bahwa untuk mendapatkan keuntungan besar, mereka harus menjual barang dalam jumlah banyak.
Padahal, dengan strategi branding produk semangka yang tepat agar jadi cuan, kamu bisa mengubah satu buah sederhana menjadi peluang bisnis bernilai tinggi.
Contoh nyatanya adalah satu buah semangka. Ya, hanya satu buah semangka yang biasa kamu temui di pasar atau supermarket bisa mendatangkan omzet hingga Rp525.000, hanya dengan kreativitas dan pemahaman tentang value added dan branding.
Semangka Utuh, Produk Mentah Bernilai Biasa
Kamu membeli semangka di supermarket dengan harga Rp90.000. Dalam bentuk utuh, semangka ini adalah produk mentah.
Tidak ada proses tambahan, tidak ada kemasan, tidak ada diferensiasi. Jika kamu coba jual lagi, kemungkinan kamu hanya bisa mendapat harga yang sama, atau bahkan lebih rendah tergantung kondisi buah dan tempat jualan.
Tanpa tambahan pelayanan, pengemasan, atau diferensiasi, produk ini hanya akan bersaing dari sisi harga.
Potong, Kemasi, dan Naikkan Nilai semangka
Langkah pertama untuk menambahkan nilai adalah mengubah bentuk penyajian produk. Kamu bisa kupas dan potong semangka menjadi kotak-kotak buah segar.
Dengan packaging sederhana dan menarik, kamu bisa menjualnya sebagai produk siap saji.
Dengan modal awal sebesar Rp90.000, kamu bisa memperoleh keuntungan kotor sebesar Rp30.000.
Jika dari satu semangka kamu membuat sekitar 8 kotak potongan buah, dan harga jual per kotaknya adalah Rp15.000, maka total pendapatan yang dihasilkan adalah 8 × Rp15.000 = Rp120.000.
Menurut HBR.org, salah satu strategi meningkatkan nilai produk adalah membuatnya lebih mudah digunakan dan siap konsumsi bagi konsumen akhir. Hal ini meningkatkan persepsi nilai dan kenyamanan.
Buat Jus semangka, Tambah Nilai Lebih Besar
Langkah berikutnya untuk meningkatkan nilai semangka adalah mengolahnya menjadi jus segar. Jus adalah produk minuman yang mudah dipasarkan, banyak diminati, dan relatif murah dalam proses produksi.
Satu buah semangka bisa diubah menjadi sekitar 15 botol jus. Harga jual per botol: Rp20.000. Total pendapatan: 15 × Rp20.000 = Rp300.000. Modal tetap: Rp90.000. Keuntungan kotor: Rp210.000.
Menurut laporan Global Growth Insights.com, pasar global health beverage (minuman sehat) diperkirakan akan tumbuh dari sekitar USD 312,98 miliar di tahun 2024 menjadi sekitar USD 505,79 miliar pada 2025, dengan laju pertumbuhan tahunan sekitar 4,5 %.
Angka ini mencerminkan permintaan yang sangat besar untuk produk seperti jus yang rendah gula, bebas bahan pengawet, dan memberikan manfaat fungsional seperti vitamin, antioksidan, atau probiotik.
Maksimalkan Branding Dari Biasa Jadi semangka Premium
Kamu bisa melangkah lebih jauh dengan menambahkan branding.
Jika kamu memberi nama pada produkmu, membuat desain label menarik, memilih botol yang estetik, dan mempromosikannya sebagai jus sehat dan berkualitas—harga produk kamu bisa naik signifikan.
Dengan modal awal sebesar Rp90.000, keuntungan kotor yang bisa diperoleh mencapai Rp435.000.
Setelah melalui proses branding, harga jual per botol naik menjadi Rp35.000.
Jika satu semangka diolah menjadi 15 botol jus, maka total pendapatan yang dihasilkan adalah 15 × Rp35.000 = Rp525.000.
Menurut Quotefancy.com, Artinya, branding memberi nyawa dan makna yang humanis pada produk yang sebaliknya hanya sekadar penawaran fungsi dan harga sederhana.
Cocok untuk UMKM dan Pemula
Strategi meningkatkan nilai produk seperti ini sangat cocok diterapkan oleh berbagai kalangan, antara lain:
Yang berfokus pada produk alami dan sehat, bisa menjadikan pendekatan ini sebagai bagian dari pengembangan usaha karena selaras dengan tren gaya hidup sehat masa kini.
Yang ingin memulai usaha kecil dari dapur sendiri tanpa perlu modal besar, dapat dengan mudah menerapkan strategi ini.
Yang sedang mencari penghasilan tambahan, bisa menjual produk olahan buah sebagai bisnis sampingan yang fleksibel.
Dapat memperluas lini produk mereka dengan menambahkan menu berbasis buah, seperti potongan buah siap saji atau jus sehat.
Menurut Diskopukm.kalteng.go.id, Dengan branding yang kuat, UMKM dapat bersaing dengan perusahaan besar, membangun loyalitas konsumen, dan mencapai pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.
Peluang Ekspor? Sangat Bisa!
Jangan hanya fokus pada pasar lokal karena jika kamu konsisten menjaga kualitas produk dan memperkuat branding, peluang ekspor bisa terbuka lebar. Produk lokal seperti jus semangka memiliki potensi besar untuk menembus pasar internasional.
Buah tropis asal Indonesia, misalnya, sangat diminati di negara-negara seperti Malaysia, Singapura, dan Uni Emirat Arab. Selain itu, tren gaya hidup sehat yang terus berkembang di Eropa dan Amerika turut mendorong permintaan terhadap produk organik dan alami.
Dengan kemasan menarik dan standar kualitas yang terjaga, jus semangka lokal berpotensi masuk ke berbagai segmen pasar global, mulai dari retail modern, hotel berbintang, hingga toko oleh-oleh khas Indonesia di luar negeri.
Menurut Data BPS.go.id, ekspor minuman buah olahan dari Indonesia meningkat sebesar 18% dalam lima tahun terakhir, menunjukkan adanya permintaan global yang tumbuh.
Bisnis Biasa? Ubah Jadi Luar Biasa!
Jangan hanya terpaku menjual semangka utuh. Ubah. Kemas. Branding. Pasarkan dengan cara yang lebih kreatif.
Dari satu semangka, kamu bisa buat Rp525.000.
Kalau kamu tertarik menggali lebih banyak tentang Ekspor Jengkol Dari Aroma Tajam Menjadi Go Internasioanl!, baca juga artikel kami: https://blog.exporthub.id/ekspor-jengkol-dari-aroma-tajam-menjadi-go-internasional-2/
Jika komoditasnya sudah ada dan ingin ekspor, Eksporior tidak perlu bingung karena saat ini sudah ada program Digiexport yang dipersembahkan AeXI, bagian dari ExportHub.id (milik PT Global Edukasi Talenta Inkubator).
Sebagai informasi, Digiexport adalah program yang membantu nelayan, UKM, dan petani memasarkan produk mereka ke pasar internasional.
Nah, kalau kamu tertarik mendaftar Digiexport, maka bisa diawali dengan klik banner di bawah ini!
