Scroll Top

Logo HUT RI Ke-80: Kupas Fakta Menarik dan Alasannya!

Logo HUT RI 80
Logo HUT ke-80 RI. Sumber foto: Kemensetneg RI.

Logo HUT RI selalu menjadi sorotan setiap menjelang bulan Agustus. Tak terasa, sebentar lagi kita memasuki bulan yang penuh makna bagi seluruh rakyat Indonesia. Bulan ini menjadi pengingat akan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia, momen yang selalu disambut dengan semangat nasionalisme, persatuan, dan kebanggaan.

Setiap tahunnya, masyarakat menantikan logo resmi HUT RI, yang bukan sekadar simbol, tetapi representasi visual dari semangat zaman dan harapan bangsa. Tahun 2025, logo HUT ke-80 RI hadir dengan desain yang sederhana namun kuat, menyuarakan semangat perubahan dan jati diri kebangsaan.

Logo ini membuktikan bahwa desain bukan hanya soal estetika, melainkan juga media penyampai pesan yang mendalam dan mudah dikenali.

Melalui artikel ini, kami mengajak kamu—baik pemula maupun pelaku usaha—untuk memahami filosofi, makna, serta proses kreatif di balik logo HUT RI ke-80. Semoga artikel ini menginspirasi lahirnya karya desain yang tidak hanya menarik secara visual, tetapi juga bermakna dan berdampak luas.

Yuk, Eksporior dan simak artikel selengkapnya!

FAKTA MENARIK Logo HUT RI 80 Kemerdekaan Indonesia

Dilansir dari Indonesia.go.id, peluncuran logo resmi HUT RI ke-80 oleh Presiden Prabowo dilakukan pada tanggal 23 Juli 2025. Logo tahun ini hadir dengan tampilan yang kuat namun tetap elegan. Dikutip dari Goodstats.id, logo HUT RI ke-80 dirancang dengan semangat “Dimiliki Bersama, Dirayakan Bersama”.

Visual angka 8 dan 0 yang saling terhubung tanpa putus melambangkan persatuan yang utuh sebagai fondasi kedaulatan nasional. Sementara itu, garis putih kontinu di dalamnya merepresentasikan perjalanan kolektif bangsa menuju kesejahteraan.

Menariknya, sejumlah netizen menyamakan bentuk logo ini dengan karakter Keroppi, katak ikonik asal Jepang. Angka delapan dianggap menyerupai mata, sementara angka nol di bagian bawah diibaratkan seperti pipi dari karakter tersebut.

Logo ini tidak hanya berfungsi sebagai identitas visual semata, tetapi juga digunakan secara luas di berbagai media publik—mulai dari baliho, banner, kaus, media sosial, hingga dokumen resmi kenegaraan.

Oleh karena itu, aspek kebermaknaan dan keterbacaan menjadi sangat penting dalam perancangan sebuah logo. Sebab, logo bukan hanya milik institusi pemerintahan, tapi juga mewakili identitas perusahaan, komunitas, organisasi, hingga brand pribadi.

Nah, buat kamu yang sedang ingin menciptakan logo yang menarik dan penuh makna, jangan khawatir, berikut ini adalah tahapan-tahapan penting yang bisa kamu ikuti agar desain logomu tampil lebih kuat dan berkarakter!

Cara Tahapan Pembuatan Logo HUt RI ke-80, YANG BELUM BANYAK ORANG TAU!

Merancang sebuah logo, khususnya logo nasional seperti HUT RI, bukanlah pekerjaan yang bisa dilakukan secara asal. Logo harus mampu menyampaikan pesan, nilai, dan identitas dalam bentuk visual yang sederhana namun kuat. Berikut ini adalah tahapan-tahapan umum dalam proses pembuatan logo yang menarik dan bermakna:

1. Riset dan Observasi

Langkah pertama yang perlu dilakukan dalam proses pembuatan logo adalah riset. Tujuannya adalah untuk memahami konteks dari logo yang akan dirancang secara menyeluruh. Beberapa hal yang perlu dipelajari dalam tahap ini antara lain tema peringatan tahun tersebut, misalnya “Indonesia Emas” atau “Bersatu untuk Maju” yang menjadi landasan utama pesan visual logo.

Selain itu, penting juga mengidentifikasi nilai-nilai nasional yang ingin diangkat, seperti persatuan, keberagaman, dan semangat juang. Desainer harus memahami siapa target audiens yang akan melihat atau menggunakan logo, agar hasil desain dapat diterima dan diapresiasi dengan baik.

Sebagai bahan pertimbangan, logo-logo HUT RI dari tahun-tahun sebelumnya dapat dijadikan referensi, baik dari segi gaya visual maupun pesan yang disampaikan. Tak kalah penting, mengikuti tren desain terkini juga diperlukan agar logo tetap relevan dan modern. Riset yang menyeluruh akan menjadi dasar kuat untuk merancang konsep logo yang tepat sasaran dan bermakna.

2. Menentukan Konsep Desain

Setelah riset dilakukan, tahap berikutnya adalah merumuskan konsep visual yang menjadi dasar dari desain logo. Pada tahap ini, desainer perlu menjawab beberapa pertanyaan penting seperti: apa pesan utama yang ingin disampaikan oleh logo? Simbol atau bentuk apa yang bisa mewakili pesan tersebut secara efektif?

Selain itu, perlu dipikirkan bagaimana cara memasukkan angka misalnya angka 80 secara kreatif namun tetap terbaca jelas. Konsep visual yang dirancang dapat berupa kombinasi angka peringatan, simbol nasional, hingga elemen budaya yang mencerminkan identitas Indonesia. Dengan begitu, logo tidak hanya menarik secara visual, tetapi juga memiliki makna yang kuat dan relevan.

3. Sketsa dan Eksplorasi Visual

Tahap selanjutnya adalah membuat sketsa untuk mengeksplorasi bentuk dan ide secara bebas, tanpa batasan teknis terlebih dahulu. Biasanya, desainer akan membuat beberapa versi sketsa dengan pendekatan berbeda.

Sketsa awal tidak perlu sempurna, namun cukup mampu merepresentasikan ide dasar yang ingin disampaikan. Dari berbagai sketsa tersebut, kemudian dipilih beberapa alternatif yang paling kuat untuk dikembangkan lebih lanjut.

Proses eksplorasi ini sangat penting agar logo yang dihasilkan tidak monoton dan memiliki beragam pilihan bentuk yang kreatif serta variatif.

4. Pemilihan Warna dan Tipografi

Setelah bentuk dasar logo mulai terbentuk, tahap berikutnya adalah memilih elemen visual pendukung seperti warna dan tipografi. Logo HUT RI umumnya menggunakan warna merah dan putih sebagai warna dasar karena merepresentasikan identitas nasional.

Namun, untuk memberikan kesan yang lebih dinamis, warna tambahan seperti emas, hitam, atau biru sering digunakan sebagai aksen.

Selain warna, pemilihan jenis huruf juga memegang peran penting. Tipografi yang digunakan harus mudah dibaca, modern, dan mampu mencerminkan semangat kebangsaan. Perpaduan warna dan tipografi yang tepat akan memperkuat pesan visual dari logo secara keseluruhan.

5. Digitalisasi Desain

Setelah sketsa dan elemen visual dirasa cukup kuat, tahap selanjutnya adalah mengubah sketsa tersebut ke bentuk digital. Proses ini dilakukan menggunakan software desain grafis seperti Adobe Illustrator, CorelDRAW, atau Figma.

Pada tahap ini, desainer menggambar ulang sketsa secara detail agar setiap elemen terlihat rapi dan presisi. Digitalisasi juga mencakup penyempurnaan bentuk, pengaturan simetri, komposisi tata letak, serta penambahan detail visual.

Tahap ini penting untuk memastikan kualitas akhir logo fleksibel dan tajam saat digunakan di berbagai media, baik cetak maupun digital.

6. Uji Coba dan Revisi

Logo yang sudah jadi kemudian diuji dalam berbagai format dan latar belakang untuk memastikan tampilannya tetap optimal. Pengujian dilakukan dengan mencetak logo dalam ukuran besar seperti spanduk atau baliho, serta menggunakannya dalam ukuran kecil seperti ikon aplikasi atau media sosial.

Logo juga dicoba di dokumen resmi seperti surat edaran pemerintah. Tujuan uji coba ini adalah memastikan logo tetap terbaca, proporsional, dan terlihat profesional dalam semua kondisi. Bila ditemukan kekurangan, maka desain akan direvisi dan disempurnakan kembali hingga hasil akhir sesuai harapan.

7. Finalisasi dan Penyusunan File

Setelah desain akhir disetujui, logo difinalisasi dan disiapkan dalam berbagai format file agar mudah digunakan di berbagai media. Format digital yang umum digunakan antara lain PNG, JPEG, SVG, AI, dan PDF.

Selain itu, logo juga disiapkan dalam beberapa versi warna seperti versi berwarna, hitam putih, dan negatif. Desainer juga membuat variasi orientasi seperti horizontal, vertikal, ikon, hingga versi landscape dan potrait.

Semua file tersebut penting untuk keperluan publikasi dan distribusi resmi agar logo tampil konsisten di semua platform.

8. Presentasi dan Publikasi

Tahap terakhir adalah menyusun presentasi atau manual logo yang menjelaskan makna dari setiap elemen dalam desain. Manual ini juga memuat pedoman penggunaan logo, seperti ukuran minimum, jarak aman, serta kombinasi warna yang boleh dan tidak boleh digunakan.

Pahami Makna Logo, Bangun Identitas yang Kuat!

Nah, dari dari kesimpulan yang dapat kita tarik, dari logo HUT RI 80 di atas, ternyata ada banyak tahapan penting dalam pembuatan sebuah logo. Pada dasarnya, logo adalah identitas visual yang perlu dimaksimalkan agar pesan dan nilai yang dibawanya tersampaikan dengan kuat dan tepat.

Salah satu contohnya adalah logo HUT RI ke-80, yang bukan sekadar desain grafis, melainkan simbol bermakna dalam perjalanan sejarah dan masa depan Indonesia.

Di balik tampilannya yang sederhana, tersimpan filosofi mendalam tentang semangat perjuangan, persatuan, dan harapan bangsa.

Hal ini menegaskan bahwa logo memiliki peran yang sangat penting. Lebih dari sekadar elemen visual, logo mampu menyampaikan pesan, membangun citra, dan memperkuat identitas suatu entitas baik itu negara, perusahaan, organisasi, maupun brand pribadi.

Oleh karena itu, pemahaman terhadap konsep, makna, dan proses kreatif dalam pembuatan logo menjadi hal yang esensial bagi siapa pun yang ingin menciptakan identitas visual yang kuat dan berkesan.

Nah, jika kamu ingin belajar membuat logo yang efektif, kamu bisa mengikuti pelatihan hingga mendapatkan sertifikasi digital marketing GeTI Incubator, bagian dari ExportHub.id (milik PT Usaha Dagang Indonesia).

Butuh informasi lebih lanjut tentang pelatihan dan sertifikasi kompetensi di GeTI Incubator? Klik banner di bawah!

Related Posts

Leave a comment