Scroll Top

Teh Indonesia: Dari Daun Nusantara ke Cangkir Dunia

Teh Indonesia
Ilustrasi teh Indonesia. Sumber foto: Freepik/@rawpixel.com.

Teh Indonesia bukan sekadar minuman hangat yang dinikmati sehari-hari, tetapi juga bagian penting dari warisan budaya dan potensi ekonomi bangsa. Dari berbagai jenis hingga olahan khas tiap daerah, teh Indonesia menyuguhkan cita rasa unik yang mulai dikenal dan dihargai di dunia internasional.

Artikel ini akan mengajak Anda menyelami lebih dalam dunia teh Indonesia—mulai dari tanaman, ragam olahan, hingga peluang ekspor yang menjanjikan.

Mari jelajahi keistimewaan teh Indonesia yang tak hanya memanjakan lidah, tetapi juga membuka jalan menuju peluang usaha. Yuk, Eksporior! Baca artikelnya sampai selesai!

Teh itu dari tanaman sejenis apa?

Dikutip dari Halodoc.com, teh berasal dari tanaman Camellia sinensis, sebuah tanaman yang daunnya memiliki kandungan kafein dan senyawa polifenol yang memberikan cita rasa khas pada teh.

Tanaman ini merupakan sumber utama untuk berbagai jenis teh seperti teh hitam, teh hijau, dan teh putih yang populer di pasar lokal maupun global.

Di Indonesia, selain teh dari Camellia sinensis, dikenal pula teh herbal yang dibuat dari bahan-bahan alami lain. Contohnya teh daun jati, teh beras merah, dan teh bunga rosella yang memiliki manfaat unik dan cita rasa tersendiri.

Jenis Olahan Teh

Perbedaan tersebut menghasilkan cita rasa, aroma, dan manfaat yang beragam, sehingga cocok untuk berbagai preferensi konsumen. Berikut beberapa jenis olahan teh yang populer di Indonesia:

1. Teh Hitam (Black Tea)

Jenis teh ini mengalami fermentasi penuh sehingga menghasilkan warna gelap dan rasa yang kuat. Di pasar mancanegara, teh hitam asal Indonesia dikenal karena kekhasan aromanya.

Produk ini juga menjadi jenis yang paling banyak diekspor karena daya tahan yang tinggi serta cocok digunakan dalam teh celup dan minuman siap konsumsi.

2. Teh Hijau (Green Tea)

Berbeda dari teh hitam, olahan ini tidak melalui proses fermentasi. Daun teh langsung dikukus atau dipanaskan untuk menghentikan oksidasi.

Hasilnya adalah minuman dengan warna hijau cerah, rasa ringan, dan kandungan antioksidan tinggi. Karena manfaat kesehatannya, jenis ini sangat digemari oleh konsumen dengan gaya hidup sehat, baik di dalam maupun luar negeri.

3. Teh Putih (White Tea)

Merupakan jenis teh dengan proses paling minimal, teh putih menggunakan daun muda atau pucuk daun yang masih tertutup rambut halus.

Proses pengolahan tanpa oksidasi menghasilkan rasa yang sangat halus dan aroma yang ringan. Karena eksklusivitas dan proses panennya yang selektif, teh ini sering dipasarkan sebagai produk premium.

4. Teh Oolong

Sebagai hasil fermentasi sebagian, oolong berada di antara teh hijau dan teh hitam dalam hal karakteristik. Proses semi-fermentasi menghasilkan rasa yang kompleks dan aroma kaya. Jenis ini cocok bagi penikmat teh yang menyukai cita rasa dalam namun tidak terlalu kuat.

5. Teh Herbal dan Tradisional Indonesia

Selain olahan dari Camellia sinensis, Indonesia juga kaya akan teh herbal yang berasal dari tanaman lokal. Beberapa contoh populer antara lain:

  • Teh Rosella: Dibuat dari kelopak bunga rosella, kaya vitamin C dan antioksidan, dengan rasa asam yang menyegarkan.
  • Teh Jahe: Menghasilkan sensasi hangat, baik untuk pencernaan dan daya tahan tubuh.
  • Teh Serai dan Pandan: Dikenal akan aroma khasnya yang menenangkan, cocok untuk relaksasi.
  • Teh Daun Jati dan Beras Merah: Umumnya digunakan untuk detoks atau pelangsing alami.

Jenis teh herbal ini semakin diminati, terutama karena tren gaya hidup sehat yang tumbuh di dalam dan luar negeri.

6. Olahan Teh oleh UMKM

Inovasi dari para pelaku UMKM lokal juga turut memperkaya industri teh Indonesia. Tak hanya menjual dalam bentuk daun kering, mereka kini memproduksi berbagai varian, seperti:

  • Teh celup herbal siap seduh
  • Teh instan tradisional
  • Campuran teh rempah (blend)
  • Produk teh dalam kemasan modern dan desain kekinian

Dari olahan tersebut ternyata sangat berpotensi ekspor karena berbagai jenis teh Indonesia mulai diminati pasar internasional.

akomditas EKSPOR TEH INDONESIA

Indonesia menempati peringkat ketujuh sebagai produsen teh terbesar di dunia. Namun demikian, dari sisi ekspor, posisi Indonesia masih tertinggal dan baru berada di peringkat ke-13 secara global.

Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional, Fajarini Puntodewi, mengajak seluruh pelaku industri teh untuk lebih aktif berperan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional melalui peningkatan ekspor.

“Kami mengajak seluruh pemangku kepentingan di sektor teh untuk bersama-sama meningkatkan ekspor. Mari kita dukung pertumbuhan ekonomi nasional,” ujarnya.

Fajarini juga menekankan bahwa tantangan ke depan cukup besar. Ia menyampaikan bahwa Presiden Prabowo menargetkan pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 8 persen pada tahun 2029, dan sektor pertanian, termasuk industri teh, diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata terhadap pencapaian target tersebut.

Sayangnya, hingga kini kontribusi ekspor teh Indonesia terhadap total ekspor nonmigas masih sangat kecil, yaitu hanya sekitar 0,06 persen. Fakta ini menunjukkan bahwa potensi ekspor teh Indonesia belum dimanfaatkan secara maksimal. Dilansir oleh Kompas.com.

Peluang bagi UMKM

Kondisi ini sekaligus menjadi peluang besar bagi para pelaku UMKM, terutama yang bergerak di bidang produk olahan teh. UMKM yang telah siap ekspor dari sisi kualitas, legalitas, hingga pengemasan memiliki kesempatan besar untuk menjangkau pasar internasional dan turut mendorong peningkatan nilai ekspor teh nasional.

Potensi pasar ekspor teh terbesar Indonesia antara lain adalah dikutip dari Ukmindonesia.id, Malaysia, Rusia, Uni Emirat Arab, dan Australia. Semua jenis olahan teh juga berpotensi untuk diekspor ke negara-negara tersebut.

Dengan adanya dukungan penuh dari pemerintah, diharapkan industri teh nasional, terutama pelaku UMKM, dapat terus berkembang dan memperluas pangsa pasar global.

Punya Produk Teh Lokal? Saatnya Tembus Pasar Dunia!

Teh bukan sekadar minuman, tetapi juga bagian dari budaya dan kekayaan agrikultur Indonesia. Dari satu jenis tanaman bernama Camellia sinensis, lahirlah beragam olahan teh yang menggoda lidah sekaligus menyehatkan tubuh.

Teh Indonesia memiliki semua potensi untuk bersaing di kancah global mulai dari kualitas, keragaman produk, hingga nilai cerita yang melekat di baliknya. Saat dunia semakin mencari alternatif minuman yang sehat dan alami, inilah momentum bagi teh lokal untuk tampil di panggung utama.

Dengan adanya dukungan dari pemerintah, ini menjadi peluang besar bagi pelaku UMKM, khususnya yang bergerak di sektor produk olahan teh, untuk mendorong ekspor dan memperluas pasar ke mancanegara.

Jika komoditasnya sudah ada dan ingin ekspor, Eksporior tidak perlu bingung karena saat ini sudah ada program Digiexport yang dipersembahkan AeXI, bagian dari ExportHub.id (milik PT Usaha Dagang Indonesia).

Sebagai informasi, Digiexport adalah program yang bisa membantu nelayan, UKM, dan petani untuk memasarkan produknya di pasar internasional.

Nah, kalau kamu tertarik mendaftar Digiexport, maka bisa diawali dengan klik banner di bawah ini!

Related Posts

Leave a comment