Scroll Top

Es Krim Indonesia: Dari Camilan Manis ke Komoditas Ekspor

Es Krim Indonesia
Ilustrasi dari Es Krim.
Sumber: Freepik/@Freepik.

Es Krim Indonesia tidak lagi hanya dipandang sebagai sekadar camilan manis yang menyegarkan di tengah cuaca tropis. Kini, produk ini telah berkembang menjadi bagian penting dari industri pangan yang memiliki potensi besar di pasar domestik maupun internasional.

Dengan proyeksi pertumbuhan yang stabil, ditambah minat konsumen yang semakin variatif, es krim menjadi salah satu produk yang mampu memberikan nilai ekonomi signifikan bagi Indonesia. Industri es krim nasional saat ini sedang berada dalam fase menarik.

Pertumbuhan konsumsi, ekspansi pasar, hingga inovasi rasa yang terus berkembang memperlihatkan bahwa produk ini memiliki daya tarik lintas generasi. Lebih jauh, data terbaru yang dikutip dari Goodstats.id menunjukkan bahwa peluang ekspor pun semakin terbuka, terutama ke negara-negara tetangga di kawasan Asia Tenggara.

Potret Pasar Es Krim nasional Tahun 2025–2030

Menurut artikel dari strategyh.com, pasar es krim di tanah air diperkirakan berkembang dari USD 1.449,9 juta pada tahun 2025 menjadi USD 1.694,7 juta pada tahun 2030, dengan tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) sebesar 3,17%. Angka ini mencerminkan stabilitas pasar sekaligus menunjukkan bagaimana es krim masih menjadi salah satu produk favorit masyarakat Indonesia.

Dua faktor utama yang mendorong pertumbuhan pasar ini adalah kompetisi harga dan tren premiumisasi. Di satu sisi, merek-merek baru masuk dengan menawarkan produk terjangkau, lengkap dengan strategi promosi agresif. Di sisi lain, konsumen muda mulai melirik produk premium dengan kemasan menarik, rasa unik, serta citra eksklusif yang kerap viral di media sosial.

Persaingan ganda ini menurut strategyh.com, justru menjadi sinyal positif karena membuka jalur yang lebih luas: es krim tetap terjangkau untuk pasar massal, namun juga memiliki ruang bagi konsumen yang mencari pengalaman lebih premium.

Tren Konsumsi Es Krim nasional

Kebiasaan konsumsi masyarakat telah berubah cukup signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Generasi muda, khususnya Gen Z dan milenial, menjadi pendorong utama tren baru. Mereka tidak hanya mengonsumsi es krim sebagai makanan penutup, tetapi juga menjadikannya bagian dari gaya hidup.

Premiumisasi menjadi tren yang kian menonjol. Es krim dengan rasa unik, seperti varian berbasis yogurt, buah tropis, atau bahkan kolaborasi dengan produk lokal khas Indonesia, semakin diminati. Produk terbatas (limited edition) sering kali menjadi viral karena didorong oleh strategi pemasaran di platform digital.

Namun, pasar massal tidak tertinggal. Merek-merek dengan harga kompetitif terus membanjiri pasar melalui inovasi rasa populer, seperti cokelat, vanila, hingga kopi. Diskon ritel dan promosi bundling membuat produk tetap terjangkau dan dekat dengan konsumen dari berbagai lapisan.

Ekspor Es Krim nasional ke Pasar Global

Data dari Goodstats.id menunjukkan, pada semester pertama 2025, volume ekspor es krim Indonesia mencapai 9 juta kilogram dengan nilai sekitar USD 18,2 juta. Vietnam menjadi tujuan utama dengan nilai USD 7,3 juta, setara dengan 40% dari total ekspor.

Selain Vietnam, negara-negara Asia Tenggara lain seperti Filipina, Thailand, Timor Leste, Malaysia, dan Singapura juga tercatat sebagai pasar potensial. Hal ini menegaskan eratnya hubungan perdagangan di kawasan ASEAN, yang dipengaruhi kedekatan geografis dan kesamaan selera konsumen.

Masih menurut Goodstats.id, tidak hanya di Asia Tenggara, ekspor juga menjangkau Australia, Tanzania, Arab Saudi, hingga Kepulauan Solomon. Fakta ini menunjukkan bahwa produk lokal mampu bersaing di luar kawasan regional. Meski nilai ekspor es krim masih terbilang kecil dibandingkan komoditas besar lainnya, kontribusinya terhadap diversifikasi perdagangan Indonesia sangat berarti.

Inovasi dan Tren Produk ice cream di Tanah Air

Inovasi menjadi kunci agar industri es krim tetap relevan dengan selera pasar. Produsen kini berlomba menghadirkan varian yang lebih sehat, seperti rendah gula, rendah kalori, hingga berbasis nabati (plant-based). Tren ini muncul karena meningkatnya kesadaran konsumen terhadap pola makan yang lebih seimbang.

Selain itu, kolaborasi lintas brand semakin sering dilakukan. Es krim dengan rasa kopi dari kedai ternama, teh kekinian, atau bahkan makanan tradisional menjadi daya tarik tersendiri. Tidak jarang, peluncuran varian baru ini dikemas dengan kampanye media sosial, menjadikannya produk viral yang diminati konsumen muda.

Peningkatan kualitas distribusi juga turut mendukung. Kehadiran platform digital membuat produsen bisa langsung menjangkau konsumen melalui layanan pesan antar, sehingga mempermudah aksesibilitas dan meningkatkan daya beli.

Peluang dan Tantangan Industri ice cream Nasional

Meski prospeknya cerah, industri es krim di Indonesia juga menghadapi sejumlah tantangan. Harga bahan baku impor yang fluktuatif dapat menekan biaya produksi. Selain itu, iklim tropis menuntut sistem distribusi rantai dingin (cold chain) yang kuat agar produk tetap terjaga kualitasnya.

Di sisi lain, peluang terbuka lebar. Pasar domestik dengan populasi besar menawarkan basis konsumen yang stabil. Sementara itu, tren ekspor menunjukkan bahwa negara-negara berkembang dan tropis memiliki permintaan tinggi terhadap es krim. Dengan strategi yang tepat, Indonesia berpotensi memperluas jangkauan hingga ke pasar Timur Tengah maupun Afrika.

Saatnya Es Krim Indonesia Go Global!

Es krim Indonesia telah membuktikan diri sebagai produk dengan nilai ekonomi tinggi dan peluang ekspor yang terus berkembang.

Didukung tren pasar yang positif dan inovasi produk yang semakin beragam, industri es krim siap melangkah lebih jauh menembus pasar global.

Bagi pelaku usaha, inilah momentum yang tepat untuk berinovasi sekaligus memperluas pasar ke ranah internasional. Melalui peningkatan kualitas, kreativitas rasa, dan strategi pemasaran digital, es krim asal Indonesia bisa semakin dikenal dunia.

Jika kamu adalah pengusaha yang sudah memiliki produk olahan dan siap menembus pasar global, kini tidak perlu bingung. Program Digiexport dari AeXI (ExportHub.id) hadir untuk membantu UMKM, petani, maupun produsen makanan memasarkan produk unggulan ke mancanegara.

Yuk, jangan lewatkan kesempatan besar ini saatnya membawa es krim Indonesia ke panggung internasional klik banner dibawah ini ya!

Ekspor Jambu

Related Posts

Leave a comment