
Singkong, tanaman umbi yang sudah lama dikenal di Indonesia, sering dianggap sederhana dan kurang menarik bagi sebagian orang.
Namun, di balik kesederhanaannya, singkong punya peran penting sebagai sumber pangan pokok yang menopang banyak masyarakat, terutama di wilayah dengan kondisi iklim dan tanah yang menantang.
Saat ini, singkong juga mulai jadi sorotan global sebagai bahan pangan alternatif dan bahan baku industri dengan potensi ekspor besar.
Artikel ini akan mengajak kamu mengenal lebih dalam tentang singkong, mulai dari pengertian hingga peluang ekonominya di Indonesia.
Apa itu Singkong?
Dikutip dari Tempo.co, singkong atau Manihot esculenta adalah sejenis tanaman umbi-umbian dari keluarga Euphorbiaceae yang berasal dari daerah tropis Amerika Latin.
Tanaman ini kemudian menyebar ke berbagai belahan dunia, termasuk Asia dan Afrika, hingga akhirnya menjadi salah satu komoditas pangan penting di Indonesia.
Singkong dikenal sebagai tanaman tropis yang mampu tumbuh hampir di semua jenis tanah dengan iklim hangat. Ketahanannya sangat luar biasa, bahkan ketika ditanam di lahan kering atau tanah yang kurang subur, singkong tetap bisa hidup. Umbi singkong kaya akan karbohidrat sehingga menjadi sumber energi utama yang bermanfaat bagi tubuh.
Tidak hanya bisa dikonsumsi langsung dengan cara direbus, digoreng, atau dipanggang, singkong juga diolah menjadi berbagai produk turunan.
Beberapa contohnya adalah tepung tapioka untuk bahan makanan dan industri, keripik singkong yang menjadi camilan populer, dodol singkong dengan rasa manis legit, hingga tape singkong yang dihasilkan dari proses fermentasi.
Dalam dunia industri, singkong juga memiliki nilai strategis. Umbinya dapat diolah menjadi bioetanol yang digunakan sebagai sumber energi terbarukan, sementara patinya dimanfaatkan sebagai bahan perekat pada industri kertas, plywood, maupun tekstil.
Dengan manfaat yang luas, singkong tidak hanya dianggap sebagai pangan sederhana, tetapi juga komoditas penting yang mendukung kebutuhan pangan dan ekonomi masyarakat.
Singkong Sebagai Sumber Pangan Pokok
Sejak lama, singkong telah menjadi salah satu pilihan pangan pokok bagi masyarakat di berbagai daerah Indonesia. Bagi wilayah yang memiliki keterbatasan pasokan beras, singkong hadir sebagai solusi praktis dan terjangkau.
Singkong dianggap sebagai makanan penyelamat karena bisa memenuhi kebutuhan energi sehari-hari. Keunggulan singkong terletak pada kemampuannya bertahan hidup.
Tanaman ini sanggup tumbuh di lahan yang minim air, tidak memerlukan perawatan rumit, serta bisa disimpan cukup lama dengan cara tertentu tanpa mudah rusak. Selain itu, singkong juga memberikan rasa kenyang lebih lama berkat kandungan karbohidrat kompleksnya.
Dalam sejarah, singkong bahkan sering menjadi makanan utama pada masa krisis pangan. Pemerintah Indonesia di era sebelumnya pernah mendorong masyarakat untuk mengonsumsi singkong sebagai bagian dari program diversifikasi pangan nasional.
Hingga kini, singkong tetap menjadi simbol ketahanan pangan sekaligus alternatif sehat selain nasi, yang terus dipertahankan di berbagai daerah.
Manfaat Gizi dan Kesehatan
Selain kaya karbohidrat, singkong juga menyimpan banyak zat gizi lain yang bermanfaat untuk tubuh. Berikut beberapa di antaranya:
- Sumber energi
Kandungan karbohidrat pada singkong cukup tinggi, sehingga bisa menjadi bahan bakar utama tubuh untuk beraktivitas. - Kaya serat
Serat dalam singkong membantu melancarkan pencernaan, mencegah sembelit, dan menjaga kesehatan usus. - Mengandung vitamin C
Vitamin C berperan penting untuk meningkatkan daya tahan tubuh, menjaga kesehatan kulit, serta mempercepat proses penyembuhan luka. - Kalsium dan fosfor
Dua mineral ini mendukung kekuatan tulang dan gigi, sekaligus mencegah risiko osteoporosis jika dikonsumsi secara seimbang. - Bebas gluten
Tepung singkong bisa jadi alternatif sehat bagi orang yang memiliki intoleransi gluten, menggantikan tepung terigu dalam berbagai olahan makanan. - Baik untuk diet
Kandungan serat dan karbohidrat kompleks membuat singkong memberi rasa kenyang lebih lama, sehingga cocok untuk membantu mengontrol nafsu makan. - Mengandung antioksidan
Beberapa senyawa dalam singkong, terutama pada daunnya, memiliki efek antioksidan yang bisa melawan radikal bebas penyebab penuaan dini dan berbagai penyakit.
Meski banyak manfaat, singkong harus diolah dengan benar. Singkong mentah mengandung senyawa sianida alami yang berbahaya jika dikonsumsi langsung.
Cara aman mengolahnya adalah dengan direbus, dikukus, digoreng, atau difermentasi agar zat beracun tersebut hilang. Dengan pengolahan yang tepat dan dikombinasikan dengan bahan pangan lain, singkong bisa menjadi makanan sehat, bergizi, sekaligus terjangkau untuk semua kalangan.
Potensi Ekspor Singkong
Pasar internasional menunjukkan minat yang semakin besar terhadap singkong dan produk turunannya. Dilansir dari Cnbcindonesia.com, impor singkong melonjak tajam pada 2024.
Nilai impor mencapai US$ 1,65 juta atau sekitar Rp 27,37 miliar, meningkat hingga 609% dibandingkan tahun sebelumnya. Secara volume, impor mencapai 5,55 juta kg, naik 822%.
Dikutip dari Tempo.co, negara tujuan ekspor singkong meliputi Cina, Taiwan, Korea Selatan, hingga beberapa negara di Afrika dan Eropa.
Produk yang diekspor tidak hanya berupa bahan mentah, tetapi juga olahan seperti tepung tapioka, bioetanol, dan keripik singkong yang memiliki nilai ekonomi lebih tinggi.
Permintaan global yang terus meningkat ini menunjukkan bahwa singkong memiliki potensi besar sebagai komoditas ekspor strategis.
Dengan pengolahan yang tepat dan kualitas produk yang baik, singkong tidak hanya mendukung perekonomian petani lokal, tetapi juga mampu menyumbang devisa negara secara signifikan.
Ayo Maksimalkan Potensi Singkong, Jadi Pahlawan Pangan & Ekonomi
Singkong bukan lagi sekadar tanaman umbi yang dianggap biasa. Dari segi pangan, gizi, hingga ekonomi, singkong memiliki peran penting yang tidak bisa diremehkan.
Kemampuannya bertahan hidup di lahan sulit, manfaat kesehatannya, serta ragam olahan kulinernya menjadikan singkong sebagai bahan pangan yang fleksibel.
Ditambah dengan peluang besar di sektor ekspor dan industri, singkong jelas layak disebut sebagai komoditas strategis Indonesia, baik sebagai bahan mentah maupun olahan yang memiliki nilai tambah tinggi.
Bagi kamu yang bergerak di sektor pertanian singkong atau UMKM yang mengolah produk berbahan baku singkong, hal ini menjadi peluang besar untuk menghasilkan produk berkualitas sekaligus menjadi sumber kebanggaan nasional yang mampu bersaing di kancah global.
Jika komoditasnya sudah ada dan ingin ekspor, Eksporior tidak perlu bingung karena saat ini sudah ada program Digiexport yang dipersembahkan AeXI, bagian dari ExportHub.id (milik PT Usaha Dagang Indonesia).
Sebagai informasi, Digiexport adalah program yang membantu nelayan, UKM, dan petani memasarkan produk mereka ke pasar internasional.
Nah, kalau kamu tertarik mendaftar Digiexport, maka bisa diawali dengan klik banner di bawah ini!
















