Scroll Top

Algoritma Konten TikTok Dan Reels Instagram Anti Gagal 2025

Algoritma Konten
Ilustrasi seorang creator. Sumber foto: istockphoto/@pocketlight.

Algoritma konten TikTok dan Reels Instagram terus mengalami perkembangan seiring pesatnya perubahan dunia digital. Semua jenis konten yang kamu lihat setiap hari di mesin pencari, media sosial, dan platform online sebenarnya diatur oleh algoritma ini.

Algoritma kontenlah yang menentukan konten mana yang lebih sering muncul, mana yang mendominasi timeline, dan mana yang justru tertinggal atau tenggelam tanpa dikenal.

Namun, perlu disadari bahwa algoritma konten TikTok dan Reels Instagram yang digunakan sekarang sangat berbeda dengan algoritma versi lama. Perbedaan ini sangat berpengaruh pada cara konten didistribusikan dan diterima oleh audiens.

Pada artikel ini, kita akan mengulas tuntas evolusi algoritma konten TikTok dan Reels Instagram, mulai dari cara kerja algoritma dulu, perubahannya, hingga bagaimana hal tersebut memengaruhi strategi pembuatan konten bagi kreator saat ini.

Yuk, simak artikel berikut Eksporior!

Apa Itu Algoritma Konten?

Sebelum masuk ke perjalanan algoritma, penting untuk memahami apa itu algoritma dalam konteks konten digital.

Dikutip dari Telkomsel.com, algoritma adalah mengatur, menyaring, dan menampilkan konten kepada pengguna berdasarkan relevansi dan interaksi.

Bisa dibilang, algoritma adalah seperti “otak digital” di balik mesin pencari, media sosial, dan berbagai platform konten.

Dengan kata lain, algoritma berfungsi sebagai “otak digital” yang memutuskan konten mana yang akan muncul di beranda kamu dan mana yang tidak.

Jadi, jika ada konten yang sebelumnya kurang dikenal tapi tiba-tiba muncul di berandamu, itu berarti algoritma yang mengaturnya.

Fungsi utama algoritma adalah mengoptimalkan pengalaman pengguna dengan menampilkan konten yang relevan dan menarik secara personal.

Analogi sederhananya, algoritma adalah kurator digital yang memilah berjuta informasi agar kita tidak bingung memilih. Setiap klik, pencarian, dan interaksi pengguna diproses oleh algoritma untuk menentukan konten apa yang layak muncul selanjutnya.

Kata kunci, interaksi pengguna, waktu tonton, dan lain-lain menjadi bahan bakar yang memandu algoritma bekerja.

Algoritma Konten TikTok dan Instagram Reels Dulu

Sebelum kamu memutuskan untuk membuat dan membagikan konten di TikTok ataupun Instagram Reels, sangat penting memahami bagaimana algoritma bekerja dan telah berubah dari waktu ke waktu. Perubahan cara kerja algoritma ini memengaruhi kesempatan kontenmu menjadi viral, menjangkau audiens luas, dan meningkatkan engagement.

Ciri-ciri Utama Algoritma Lama:

1. Durasi Video Pendek

TikTok hanya mendukung video berdurasi ideal sekitar 30 detik. Video yang lebih panjang jarang direkomendasikan sehingga kreator cenderung memadatkan ide secara cepat. Instagram Reels bahkan lebih ketat, rata-rata video hanya 4 hingga 10 detik agar pesan bisa cepat disampaikan.

2. Fokus pada Likes dan Hashtag

Algoritma lama mengutamakan jumlah like dan penggunaan hashtag populer. Kreator berlomba menggunakan hashtag agar algoritma mudah mengenali topik video dan mendorongnya ke halaman utama atau FYP (For Your Page).

3. Format Terbatas

TikTok dan Instagram Reels pada masa itu hanya mendukung konten video saja, tanpa variasi seperti carousel atau gambar.

4. Views Bergantung pada Jumlah Like

Semakin banyak like, semakin besar peluang video mendapatkan views lebih banyak. Ini membuka peluang bagi konten clickbait dan konten kualitas rendah yang mengandalkan trik agar viral.

Dampaknya, kreator terdorong untuk membuat video singkat, cepat viral namun seringkali tanpa memperhatikan nilai atau orisinalitas.

Algoritma Konten TikTok dan Instagram Reels Sekarang

Seiring dengan perkembangan teknologi dan naiknya standar pengalaman pengguna, algoritma TikTok dan Instagram Reels sudah jauh lebih kompleks dan pintar.

Perbedaan Algoritma Baru yang Perlu Kamu Tahu:

1. Durasi Video Lebih Panjang

TikTok kini mendukung video yang berdurasi lebih dari 1 menit dengan peluang lebih besar untuk viral, asalkan konten tetap menarik dan engaging. Begitu pula Instagram Reels, durasi video kini diperpanjang mulai dari 30 detik hingga beberapa menit, memberi ruang lebih luas bagi konten informatif dan hiburan mendalam.

2. Fokus pada Watch Time, Save, dan Share

Likes bukan lagi satu-satunya indikator penting. Algoritma sekarang menilai total waktu tonton (watch time). Semakin lama pengguna menonton, semakin besar peluang kontenmu direkomendasikan ke audiens lebih luas. Selain itu, fitur save (penyimpanan) dan share (berbagi) menjadi indikator kuat bahwa konten kamu bernilai tinggi.

3. Kombinasi Format Konten

Sekarang kamu dapat mengombinasikan video dengan format lain seperti carousel pada Instagram untuk meningkatkan tingkat interaksi. Misalnya, video tutorial diiringi dengan gambar infografis yang bisa diswipe pengguna, meningkatkan engagement secara signifikan.

4. Kualitas dan Relevansi Diutamakan

Algoritma kini juga menilai orisinalitas konten, kualitas audio dan visual, serta relevansi isi terhadap target audiens. Konten yang hanya mencari viralitas tanpa kualitas mulai tersingkirkan.

Strategi Agar Kontenmu Optimal di Algoritma Baru

Berikut beberapa tips agar kontenmu dapat memperoleh performa terbaik di TikTok dan Instagram Reels saat ini:

  • Buat Video Lebih Panjang dan Naratif:
    Jangan takut bercerita dengan detail dan membuat video berdurasi lebih dari satu menit untuk menarik perhatian audiens lebih lama.
  • Bangun Hook Menarik di Awal:
    Pastikan kamu membuat pembuka video yang memikat supaya audiens tertarik terus menonton hingga akhir, meningkatkan watch time.
  • Sertakan Call-to-Action (CTA):
    Ajak audiens untuk menyimpan (save) dan membagikan (share) kontenmu, misalnya dengan kalimat “Bagikan ke temanmu yang butuh info ini.”
  • Manfaatkan Kombinasi Format Konten:
    Gunakan video, carousel, dan infografis secara kreatif agar feed kamu menjadi lebih variatif dan menarik untuk berbagai tipe pengguna.
  • Fokus pada Konten Bernilai:
    Prioritaskan pembuatan konten yang memberikan manfaat dan nilai tambah bagi audiens, bukan hanya cari viral sesaat.

Konten Berkualitas, Engagement Melonjak!

Kini, algoritma media sosial sudah semakin cerdas dan “manusiawi”. Tidak lagi hanya menilai jumlah angka like, tetapi benar-benar membaca seberapa besar value dan dampak dari setiap konten yang kamu buat. Perubahan besar dari algoritma lama ke algoritma baru memberi tantangan sekaligus peluang. Kreator harus lebih kreatif, strategis, dan berorientasi pada kualitas.

Kalau kamu paham cara kerja algoritma terbaru, peluang kontenmu viral tidak lagi sekadar keberuntungan. Jadi, sebelum membuat konten, selalu update strategi sesuai perkembangan algoritma agar setiap postingan punya performa terbaik di platform manapun!

Bagi kamu yang ingin memaksimalkan skill konten kamu, kini saatnya, kamu bisa mengikuti pelatihan hingga mendapatkan sertifikasi Content Creator bersama  bersama GeTI Incubator, bagian dari ExportHub.id (milik PT Usaha Dagang Indonesia).

Butuh informasi lebih lanjut tentang pelatihan dan sertifikasi kompetensi di GeTI Incubator? Klik banner di bawah!

Related Posts

Leave a comment