Scroll Top

Buah Salak: Dari Kebun Lokal ke Pasar Global

Buah salak
Ilustrasi buah salak. Sumber foto: Freepik/@topntp26.

Indonesia dikenal sebagai negeri yang kaya akan buah tropis, salah satunya adalah salak. Buah yang memiliki kulit bersisik berwarna cokelat ini tidak hanya populer di dalam negeri, tetapi juga mulai dilirik oleh pasar internasional.

Rasanya yang manis, sedikit asam, dan teksturnya yang renyah membuat salak memiliki daya tarik tersendiri di mata konsumen mancanegara.

Dalam beberapa tahun terakhir, ekspor salak menunjukkan tren positif. Hal ini membuka peluang besar bagi petani dan pelaku usaha untuk mengembangkan bisnis ekspor salak, baik dalam bentuk segar maupun olahan.

Artikel ini akan membahas secara lengkap mengenai buah salak, berbagai olahan yang memiliki potensi pasar, hingga strategi memaksimalkan peluang ekspor ke pasar global. Yuk Eksporior, simak artikel berikut!

Apa Itu Buah Salak?

Salak, dengan nama ilmiah Salacca zalacca, adalah buah tropis yang tumbuh subur di wilayah Asia Tenggara, khususnya Indonesia.

Tanaman salak biasanya tumbuh di dataran rendah hingga ketinggian 500 meter di atas permukaan laut. Karakteristiknya yang unik seperti kulit bersisik seperti ular ,oleh karena itu sangan mudah dikenali.

Di Indonesia, terdapat beberapa varietas salak unggulan yang dikenal hingga mancanegara:

  • Salak Pondoh (Yogyakarta) terkenal dengan rasa manisnya yang dominan bahkan sebelum benar-benar matang.
  • Salak Bali memiliki rasa manis-asam yang segar dan ukuran buah yang lebih besar.
  • Salak Sidimpuan (Sumatera Utara) terkenal karena tekstur daging buah yang tebal dan rasa yang khas.

Salak mengandung berbagai nutrisi penting seperti vitamin C, serat, kalium, dan antioksidan. Kombinasi rasa, nilai gizi, dan keunikan fisiknya menjadikan salak salah satu buah tropis yang berpotensi besar di pasar ekspor.

Olahan Buah Salak

Selain dijual segar, salak dapat diolah menjadi produk bernilai tambah dengan daya tahan lebih lama. Olahan ini penting untuk menjangkau pasar jauh dari Indonesia. Dengan pengolahan tepat, salak menjadi produk yang lezat sekaligus bernilai jual tinggi.

1. Keripik Salak

Keripik salak dibuat dengan mengiris buah tipis, lalu digoreng dengan vacuum frying. Cara ini membuat keripik tetap renyah tanpa menghilangkan rasa asli. Perpaduan manis dan asam memberi sensasi unik. Produk ini cocok sebagai camilan sehat dan bertahan hingga 12 bulan.

2. Selai Salak

Olahan ini dibuat dari daging salak yang dihaluskan lalu direbus bersama gula hingga kental. Rasanya lezat untuk olesan roti, isian kue, atau topping dessert. Dengan kemasan higienis, selai salak mampu bertahan hingga sembilan bulan. Pasar Eropa pun menjadi salah satu peminat utamanya.

3. Dodol Salak

Dodol salak adalah camilan tradisional dengan tekstur kenyal dan manis legit. Terbuat dari daging salak, gula merah, dan santan yang dimasak perlahan hingga kental. Potongan kecilnya mudah disantap. Produk ini tahan lama dan disukai pasar Asia yang akrab dengan dodol.

Keunggulan Olahan Salak

Produk olahan salak memiliki daya saing yang tinggi karena:

  • Tahan Lama: Lebih awet dibanding buah segar sehingga aman untuk ekspor jarak jauh.
  • Nilai Jual Tinggi: Harga produk olahan bisa 2–3 kali lipat dari harga salak segar.
  • Pasar Luas: Cocok untuk berbagai segmen konsumen di dalam maupun luar negeri.
  • Fleksibilitas Produk: Dapat diolah menjadi camilan, minuman, maupun bahan baku industri makanan.

Potensi Ekspor salak

Potensi ekspor salak Indonesia sangat menjanjikan. Dikutip dari Indonesia.go.id, ekspor salak pada 2023 mencapai USD 15 juta. Negara tujuan utama meliputi Tiongkok, Thailand, dan Singapura. Beberapa negara Eropa juga menjadi pasar potensial.

Ekspor tidak hanya berupa buah segar, tetapi juga produk olahan. Keripik, manisan kering, dodol, dan sirup salak memiliki nilai jual lebih tinggi dan masa simpan panjang. Keunggulan ini membuatnya cocok untuk pengiriman jarak jauh.

Produk olahan salak juga fleksibel menyesuaikan selera pasar. Pasar Eropa menyukai produk praktis seperti keripik atau selai. Pasar Asia lebih menggemari cita rasa manis legit seperti dodol atau manisan.

Jika dikelola optimal, salak akan menjadi kebanggaan buah tropis Indonesia sekaligus komoditas ekspor andalan. Manfaat ekonominya akan dirasakan langsung oleh petani dan pelaku industri.

Saatnya Ekspor Salak ke Pasar Dunia!

Salak merupakan buah tropis unggulan Indonesia yang memiliki potensi besar di pasar internasional. Dengan rasa yang unik, kandungan gizi tinggi, serta beragam produk olahan, salak mampu bersaing dengan berbagai buah tropis lainnya di kancah global.

Peluang ekspor salak tidak hanya terbuka bagi petani skala besar, tetapi juga bagi pelaku UMKM yang kreatif mengolahnya menjadi berbagai produk bernilai tambah.

Baik dalam bentuk buah salak segar maupun produk olahan seperti keripik, manisan, atau dodol, semua memiliki peluang untuk dipasarkan ke luar negeri.

Bagi kamu yang ingin memulai usaha ekspor, komoditas ini merupakan kesempatan emas untuk menembus pasar internasional.

Yuk! waktunya ekspor. Jika komoditasnya sudah ada dan ingin ekspor, Eksporior tidak perlu bingung karena saat ini sudah ada program Digiexport yang dipersembahkan AeXI, bagian dari ExportHub.id (milik PT Usaha Dagang Indonesia).

Sebagai informasi, Digiexport adalah program yang bisa membantu nelayan, UKM, dan petani untuk memasarkan produknya di pasar internasional.

Nah, kalau kamu tertarik mendaftar Digiexport, maka bisa diawali dengan klik banner di bawah ini!

Related Posts

Leave a comment