
Indonesia memang terkenal dengan kulinernya yang super beragam, mulai dari makanan berat sampai camilan manis yang bikin ketagihan.
Nah, dessert tradisional Nusantara punya pesona sendiri karena nggak cuma enak, tapi juga kaya makna. Banyak dessert dibuat dari bahan-bahan alami seperti kelapa dan gula merah, yang sejak dulu jadi andalan dapur orang Indonesia.
Dari Sabang sampai Merauke, dessert tradisional nggak hanya jadi pelepas dahaga atau teman penutup makan, tapi juga simbol budaya dan warisan leluhur yang patut banget kita jaga.
Di artikel ini, kita bakal ngulik lebih dalam tentang dessert khas Indonesia yang hampir selalu akrab dengan kelapa dan gula merah. Yuk Eksporior, simak artikel berikut!
Apa Itu Dessert?
Dikutip dari Liputan6.com, dessert itu sebenarnya gampangnya adalah hidangan penutup yang disajikan setelah makanan utama. Tujuannya? Biar lidah kita dapat sentuhan manis yang bikin puas setelah makan.
Kalau di dunia internasional, dessert bisa berupa kue tart, puding, brownies, sampai es krim. Tapi di Indonesia, dessert tradisional lebih dekat dengan bahan lokal yang gampang ditemui, misalnya kelapa, santan, dan gula merah.
Uniknya, dessert Nusantara nggak sekadar makanan biasa. Banyak resepnya diwariskan turun-temurun, bahkan sering muncul di acara-acara penting seperti hajatan, perayaan hari besar, sampai tradisi adat. Jadi, dessert di Indonesia punya peran ganda: enak disantap sekaligus membawa nilai budaya.
Mengapa Dessert di Indonesia Identik dengan Kelapa dan Gula Merah?
Kalau kita perhatikan, hampir semua dessert tradisional Indonesia nggak jauh-jauh dari kelapa dan gula merah. Alasannya ternyata cukup banyak, lho. Yuk, kita bedah satu per satu:
- Ketersediaan Melimpah
Indonesia adalah salah satu produsen kelapa terbesar di dunia. Nggak heran kalau kelapa hadir dalam berbagai bentuk, mulai dari parutan, santan, minyak, sampai tepung kelapa. Gula merah pun sama, banyak dibuat dari nira kelapa atau aren yang mudah ditemui di berbagai daerah. Jadi, bahan ini memang alami tersedia di sekitar kita. - Rasa dan Aroma Khas
Kelapa menghadirkan rasa gurih dan tekstur lembut yang bikin dessert makin kaya. Sedangkan gula merah punya manis yang lebih dalam, mirip karamel alami dengan aroma khas yang bikin nagih. Kombinasi keduanya menghasilkan cita rasa unik yang susah digantikan gula putih biasa. - Nilai Budaya yang Kental
Kelapa dan gula merah sudah lama jadi bagian dari budaya kuliner Indonesia. Nggak cuma soal rasa, tapi juga filosofi: kelapa dianggap pohon serba guna, sementara gula merah lekat dengan kehidupan masyarakat desa. Jadi setiap hidangan tradisional bukan hanya sekadar makanan, tapi juga simbol keberlanjutan bahan lokal dan kearifan tradisi. - Kaya Nutrisi
Selain enak, kedua bahan ini juga cukup bergizi. Kelapa mengandung lemak sehat, serat, dan vitamin, sedangkan gula merah punya kandungan mineral seperti zat besi dan kalium yang lebih baik dibanding gula pasir. Jadi, dessert tradisional kita nggak hanya memanjakan lidah, tapi juga bisa memberi manfaat tambahan buat tubuh.
Berikut Beberapa Dessert Tradisional yang Ada di Indonesia
Indonesia punya segudang dessert tradisional yang rasanya nggak kalah sama dessert modern. Ciri khasnya ada pada bahan lokal seperti ketan, santan, kelapa, pandan, hingga gula merah yang bikin manisnya nagih.
Nah, yuk kenalan lebih dekat dengan beberapa dessert tradisional favorit yang sering hadir di meja makan orang Indonesia!
1. Klepon
Klepon adalah jajanan berbentuk bola-bola kecil berwarna hijau yang dibuat dari tepung ketan, diberi pewarna alami dari daun pandan.
Di dalamnya berisi gula merah cair yang langsung meledak di mulut saat digigit, bikin sensasi manisnya nggak ada tandingannya. Bagian luarnya dilapisi parutan kelapa, jadi ada tambahan rasa gurih yang pas banget.
Klepon sering dijumpai di pasar tradisional dan biasanya hadir di acara hajatan atau syukuran keluarga.
2. Dadar Gulung
Kalau kamu suka dessert lembut dan manis, dadar gulung wajib dicoba. Kue ini berupa lipatan tipis berwarna hijau dari pandan, lalu diisi parutan kelapa yang sudah dimasak dengan gula merah.
Rasanya manis legit dengan tekstur kulit yang empuk. Dadar gulung jadi salah satu jajanan pasar paling populer karena rasanya yang simpel tapi bikin nagih.
3. Es Cendol
Siapa yang nggak kenal es cendol? Minuman dingin yang satu ini terdiri dari cendol hijau kenyal yang terbuat dari tepung beras, disajikan dengan campuran santan dan gula merah cair.
Rasanya manis, segar, dan creamy. Es cendol cocok banget diminum saat cuaca panas, bahkan sering jadi menu wajib berbuka puasa karena langsung bikin adem tenggorokan.
4. Bubur Sumsum
Bubur sumsum adalah dessert tradisional yang sederhana tapi punya cita rasa khas. Terbuat dari tepung beras yang dimasak hingga lembut, lalu disiram kuah gula merah cair dan santan kental.
Teksturnya halus, rasanya manis gurih, dan biasanya disajikan hangat. Bubur ini sering jadi comfort food karena bikin perut terasa hangat dan kenyang.
5. Kue Putu
Kue putu berbentuk silinder kecil dengan isi gula merah yang dikukus bersama adonan tepung beras dalam cetakan bambu, lalu ditutup daun pisang.
Begitu matang, aroma harumnya langsung semerbak! Setelah ditaburi kelapa parut, kue putu jadi makin nikmat karena ada perpaduan rasa manis dan gurih. Suara khas dari alat kukus kue putu yang ditiup uap panas juga sering bikin nostalgia.
6. Wajik
Wajik adalah kue khas berbahan ketan dan gula merah. Proses pembuatannya cukup unik karena ketan dimasak lama hingga meresap dengan gula merah cair, lalu didinginkan dan dipotong-potong.
Teksturnya lengket kenyal dengan rasa manis pekat. Wajik biasanya disajikan saat acara adat, pernikahan, atau syukuran sebagai simbol kemanisan hidup.
7. Dodol
Dodol termasuk dessert tradisional yang legendaris dan banyak variasinya di Indonesia, misalnya dodol Garut. Dibuat dari campuran tepung ketan, gula merah, dan santan yang dimasak lama sampai teksturnya kental dan lengket.
Rasanya manis karamel dengan sedikit gurih dari santan. Karena tahan lama, dodol sering dijadikan oleh-oleh khas berbagai daerah.
8. Getuk
Getuk adalah jajanan sederhana berbahan dasar singkong yang direbus, dihaluskan, lalu dicetak dan dipotong-potong. Biasanya getuk disajikan dengan taburan kelapa parut dan siraman gula merah cair.
Rasanya manis, gurih, dan punya tekstur lembut. Walau sederhana, getuk selalu punya tempat di hati pecinta jajanan tradisional.
9. Serabi
Serabi bisa dibilang pancake ala Indonesia. Terbuat dari tepung beras, santan, dan kadang ditambah gula merah. Serabi dimasak di atas tungku kecil dengan cetakan tanah liat, jadi aromanya wangi banget.
Ada dua jenis serabi: yang polos dengan rasa gurih santan, dan yang manis dengan topping gula merah atau kinca. Dimakan hangat-hangat, rasanya dijamin bikin ketagihan.
Halal Standar Wajib untuk Kuliner Tradisional yang Juara!
Dessert tradisional Indonesia memang punya daya tarik yang unik. Dengan bahan-bahan lokal seperti kelapa, pandan, dan gula merah, setiap jajanan menghadirkan perpaduan rasa manis, gurih, dan legit yang khas.
Selain bikin lidah bahagia, banyak dessert ini juga punya nilai budaya karena sering hadir dalam acara adat maupun perayaan penting.
Nah, kalau kamu punya usaha kuliner khas Indonesia, terutama dessert tradisional seperti ini, jangan lupa untuk mengurus sertifikasi halal.
Kenapa? Karena konsumen sekarang makin peduli dengan kehalalan produk makanan. Sertifikat halal bisa bikin usahamu lebih dipercaya, menjangkau pasar yang lebih luas, dan tentu saja meningkatkan nilai jual produkmu.
Yuk, waktunya bersertifikasi halal! Tapi, kalau kamu butuh bantuan untuk melakukannya, maka bisa berkolaborasi dengan Sa’adah Global, perusahaan yang masih bernaung di bawah ekosistem ExportHub.id (milik PT Usaha Dagang Indonesia).
Dengan berkolaborasi bersama Sa’adah Global, kamu bisa mendapatkan pendampingan dan pengurusan sertifikasi halal. Untuk informasi lebih lanjut, Eksporior bisa menghubungi admin di sini!

















