
Ekspor beras bukan hanya soal perdagangan, tetapi juga tentang bagaimana Indonesia membawa identitas budayanya ke panggung dunia.
Beras sendiri bukan sekadar makanan bagi masyarakat Indonesia, melainkan bagian dari jiwa kebudayaan dan keseharian lebih dari 270 juta jiwa.
Setiap piring nasi yang tersaji tidak hanya memenuhi kebutuhan nutrisi, tetapi juga menyimpan sejarah panjang mengenai kearifan lokal dan ketahanan pangan nasional.
Indonesia tercatat sebagai salah satu negara dengan tingkat konsumsi beras tertinggi di dunia. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya beras dalam kehidupan sehari-hari sekaligus dalam perekonomian nasional.
Artikel ini akan membahas mengapa beras menjadi sumber pangan pokok di negeri ini, ragam jenis beras yang populer, serta potensi besar Indonesia dalam memperkuat posisi di pasar ekspor beras global.
Yuk Eksporior, simak pembahasan lengkapnya!
Mengapa Beras Menjadi Sumber Pokok di Indonesia
Sebagai negara agraris dengan iklim tropis, Indonesia memiliki kondisi yang sangat mendukung budidaya padi sebagai bahan utama beras. Sejak zaman kuno, tradisi bercocok tanam padi telah melekat dalam kehidupan masyarakat di berbagai penjuru Nusantara.
Faktor geografis yang subur, pola hujan yang mendukung, serta tradisi makan nasi yang diwariskan turun-temurun menjadikan beras sebagai makanan pokok nomor satu di Indonesia.
Riset menunjukkan bahwa rata-rata konsumsi beras per kapita di Indonesia mencapai sekitar 140 kilogram per tahun. Angka ini menempatkan Indonesia sebagai salah satu konsumen beras terbesar di dunia.
Nasi tidak hanya dipandang sebagai makanan, tetapi juga simbol keharmonisan, kekayaan budaya, dan identitas nasional. Dalam ritual adat, festival, hingga acara keluarga, nasi selalu hadir sebagai lambang kesejahteraan.
Selain itu, beras menjadi sumber kalori utama bagi masyarakat. Kaya akan karbohidrat kompleks, beras mampu menyediakan energi yang cukup untuk aktivitas sehari-hari.
Di daerah dengan tingkat kemiskinan yang cukup tinggi, beras menjadi sumber pangan terjangkau sekaligus vital bagi ketahanan pangan nasional.
Jenis-Jenis Beras di Indonesia
Indonesia tidak hanya dikenal dengan tingkat konsumsi beras yang tinggi, tetapi juga dengan keragaman jenis beras yang tersedia.
Setiap jenis memiliki perbedaan rasa, tekstur, kandungan nutrisi, serta manfaat kesehatan. Berikut beberapa jenis beras populer yang bisa kamu temukan di Indonesia:
1. Beras Putih
Jenis beras yang paling umum dikonsumsi. Teksturnya lembut dengan rasa netral sehingga cocok untuk berbagai hidangan. Namun, karena proses penggilingan, sebagian besar serat dan vitamin hilang sehingga kandungan nutrisinya lebih rendah dibanding jenis lain.
2. Beras Merah
Dikenal kaya akan serat, antioksidan, dan mineral. Teksturnya lebih kasar dan berserat dibanding beras putih. Beras merah sering dipilih oleh kamu yang ingin menjaga kestabilan gula darah dan menjalani pola makan sehat.
3. Beras Hitam (Beras Ungu)
Mengandung antioksidan tinggi bernama antosianin, yang bermanfaat untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan mencegah penyakit kronis. Warna gelapnya berasal dari kulit ari yang kaya nutrisi. Rasanya khas dengan tekstur agak kenyal.
4. Beras Organik
Ditumbuhkan tanpa pestisida maupun bahan kimia sintetis. Beras ini banyak diminati oleh kamu yang peduli pada kesehatan dan lingkungan. Meski harganya relatif lebih tinggi, permintaannya terus meningkat, baik di pasar lokal maupun internasional.
5. Varietas Lokal dan Inovatif
Indonesia juga kaya akan varietas lokal, seperti Pandan Wangi, Ciherang, dan Merah Cianjur, yang memiliki aroma serta rasa khas. Selain itu, varietas inovatif hasil pengembangan pemerintah berfokus pada peningkatan produktivitas dan ketahanan terhadap hama.
Setiap jenis beras tersebut tidak hanya menjadi pilihan utama masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari, tetapi juga memperkaya khazanah kuliner nusantara.
Keberagaman beras inilah yang menjadikan Indonesia bukan hanya konsumen besar, melainkan juga memiliki potensi besar untuk memperkenalkan keunggulan berasnya ke pasar internasional.
Potensi ekspor beras di kancah internasional
Indonesia, yang dalam beberapa tahun terakhir mengalami surplus beras, dikutip dari CNBCIndonesia.com, total produksi beras sepanjang Januari–Mei 2025 akan mencapai 16,62 juta ton, meningkat 12,4% dibandingkan tahun sebelumnya. Kondisi ini membuka peluang besar bagi para petani untuk mengekspor beras ke mancanegara.
Meskipun selama ini Indonesia lebih dikenal sebagai negara pengimpor beras pada waktu-waktu tertentu, kini pemerintah bersama petani tengah berupaya memperkuat posisi sebagai eksportir beras berkualitas.
Beberapa negara tujuan ekspor beras Indonesia antara lain Malaysia, Uni Emirat Arab, dan Belanda. Selain itu, peluang pasar juga terbuka di kawasan Afrika, Timur Tengah, serta beberapa negara Asia yang membutuhkan pasokan beras dengan kualitas baik namun harga kompetitif.
Untuk mendukung langkah ini, pemerintah terus mendorong peningkatan kualitas produksi melalui program modernisasi pertanian, penggunaan benih unggul, serta penerapan standar internasional dalam pengemasan dan distribusi.
Dengan strategi tersebut, diharapkan beras Indonesia tidak hanya mampu memenuhi kebutuhan domestik, tetapi juga bersaing di pasar global.
Jika konsistensi produksi dan kualitas dapat terjaga, Indonesia berpotensi bertransformasi dari sekadar konsumen besar menjadi salah satu pemain penting dalam perdagangan beras dunia.
Saatnya Indonesia Tampil sebagai Eksportir Beras Berkualitas
Beras tetap menjadi tulang punggung ketahanan pangan sekaligus bagian penting dari budaya masyarakat Indonesia. Dari beras putih klasik hingga beras merah dan hitam yang kaya manfaat, keragaman jenis beras mencerminkan kekayaan agraris serta inovasi pertanian bangsa.
Selain memenuhi kebutuhan domestik yang sangat besar, Indonesia kini juga menatap peluang besar untuk menjadi pemain penting di pasar ekspor beras dunia. Bagi kamu yang bergerak di sektor pertanian, khususnya beras, inilah saat yang tepat untuk memanfaatkan peluang ekspor dan membawa produk kamu ke kancah internasional.
Jika komoditasnya sudah ada dan ingin ekspor, Eksporior tidak perlu bingung karena saat ini sudah ada program Digiexport yang dipersembahkan AeXI, bagian dari ExportHub.id (milik PT Usaha Dagang Indonesia).
Sebagai informasi, Digiexport adalah program yang membantu nelayan, UKM, dan petani memasarkan produk mereka ke pasar internasional. Program ini juga sangat membantu para petani untuk menembus pasar ekspor.
Nah, kalau kamu tertarik mendaftar Digiexport, maka bisa diawali dengan klik banner di bawah ini!