Scroll Top

ExportHub.id Dorong Daya Saing UMKM Binaan BI DKI Jakarta Melalui Business Matching Internasional

Kegiatan business matching
ExportHub.id hadir sebagai mitra strategis untuk mendorong daya saing UMKM binaan BI DKI Jakarta melalui business matching internasional. 

Jakarta, 22 Mei 2025 – ExportHub.id mengambil peran aktif dalam memperkuat potensi ekspor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) binaan Bank Indonesia melalui koneksi ke pasar internasional. Dalam kegiatan business matching yang diselenggarakan oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta (KPwBI DKI Jakarta) Pada Kamis, 22 Mei 2025 ,di Hotel DoubleTree by Hilton Jakarta Pusat, ExportHub.id hadir sebagai mitra strategis untuk memperluas akses pasar global bagi UMKM terkurasi.

Acara ini dibuka secara resmi oleh Bapak Mursidi, Kepala Tim Fungsi Pelaksanaan Pengembangan UMKM, Keuangan Inklusif, dan Syariah KPwBI DKI Jakarta. Dalam sambutannya, Bapak Mursidi menekankan pentingnya kolaborasi antar-stakeholder untuk memperkuat daya saing UMKM, khususnya dalam menembus pasar ekspor. Ia juga menyampaikan bahwa kegiatan business matching ini merupakan bagian dari komitmen berkelanjutan Bank Indonesia dalam mendorong UMKM binaan naik kelas dan siap bersaing secara global.

Business matching ini merupakan tindak lanjut dari Focus Group Discussion (FGD) yang dilaksanakan pada 8 Mei 2025. Kegiatan ini menjadi momentum penting untuk menjembatani pelaku UMKM dengan calon buyer potensial dari dalam dan luar negeri. UMKM yang lolos kurasi tidak hanya berkesempatan mempresentasikan produknya, tetapi juga dapat dipromosikan melalui kanal internasional seperti Alibaba.com dan jaringan importir dari berbagai negara yang telah bermitra dengan ExportHub.id.

ExportHub.id yang diwakili oleh Ghafran Cakradiwirya (Global Supply Management) dan Roes Ediarto (Business Development) memberikan paparan penting seputar kesiapan UMKM dalam menghadapi pasar global. Ghafran menegaskan bahwa sertifikasi menjadi syarat mutlak agar produk UMKM bisa diterima secara internasional. “Namun lebih dari sekadar sertifikasi, pelaku UMKM harus memiliki pemahaman mendalam terhadap tiga aspek utama QCD, yaitu Quality, Cost, dan Delivery,” ujar Ghafran.

Menurutnya, aspek kualitas tidak hanya soal mutu bahan, tetapi juga harus mencerminkan keunikan atau unique selling point (USP) dari produk. Harga yang bersaing akan menentukan posisi produk di pasar yang kompetitif, sementara aspek delivery mencakup kemampuan untuk menyediakan produk dalam jumlah memadai, secara berkelanjutan, dan tepat waktu.

Kegiatan ini juga turut dihadiri oleh Cut Gumay dari PT Perishable Logistik Indonesia (PLI), bagian dari ATT Group, yang memiliki pengalaman panjang dalam logistik produk ekspor, khususnya untuk komoditas perishable seperti produk makanan dan pertanian. Kehadiran PLI menjadi nilai tambah dalam memperkuat pemahaman UMKM terhadap pentingnya aspek logistik dan cold chain dalam menjaga kualitas produk selama pengiriman ke pasar luar negeri.

Dengan dukungan Bank Indonesia, kolaborasi ini diharapkan mendorong UMKM binaan untuk meningkatkan daya saing secara holistik—tidak hanya dari sisi produk, tetapi juga dari sisi manajemen usaha dan orientasi pasar ekspor. Kehadiran dua perwakilan dari masing-masing UMKM dalam kegiatan ini menjadi bagian dari strategi penguatan kapasitas SDM pelaku usaha.

UMKM yang berhasil menarik minat buyer potensial akan masuk ke tahap pendampingan lanjutan, termasuk pelatihan ekspor, penguatan kapasitas produksi, dan perluasan promosi digital lintas negara. Program ini juga memberikan peluang nyata bagi UMKM untuk mendapatkan akses langsung ke ekosistem dagang global secara berkelanjutan.

Melalui sinergi antara Bank Indonesia, ExportHub.id, dan mitra pendukung seperti PT Perishable Logistik Indonesia, UMKM Indonesia diharapkan tidak hanya naik kelas di pasar domestik, tetapi juga mampu bersaing secara profesional di ranah internasional, membawa semangat ekspor yang inklusif, berdaya saing, dan berkelanjutan.

 

Related Posts

Leave a comment