Scroll Top

Indonesia dan Singapura Sepakat: UMKM Lokal Harus Go Global!

Indonesia dan Singapura
wamendag RI Dyah Roro Esti dengan menteri negara perdagangan dan industri Singapura Gan Siow Huang di Singapura.
Sumber: Instagram/@Kemendag.

Indonesia dan Singapura terus mendorong penguatan hubungan dagang yang strategis dan berkelanjutan. Keduanya menegaskan komitmen tersebut dalam pertemuan bilateral. Pertemuan ini mempertemukan Dyah Roro Esti dan Gan Siow Huang pada 4 Agustus 2025 di Singapura.

Pertemuan ini menjadi langkah konkret untuk mendorong kerja sama perdagangan dan membuka peluang baru di tengah dinamika ekonomi global. Kerja sama ini mencakup berbagai aspek perdagangan, dari ekspor-impor barang dan jasa, hingga peningkatan fasilitasi perdagangan melalui dialog kementerian tahunan.

Pertemuan ini juga merupakan kelanjutan dari pembicaraan antara Presiden Prabowo dan PM Lawrence Wong. Pada pertemuan tersebut, keduanya sepakat memperkuat kerja sama lintas sektor.

Menurut data Jurnalpatrolinews.co.id, nilai perdagangan Indonesia-Singapura pada 2024 mencapai USD 33,7 miliar, meningkat dibanding tahun sebelumnya. Namun demikian, potensi kerja sama dinilai masih belum sepenuhnya tergali, terutama dalam sektor UMKM dan industri kreatif.

Fokus Kolaborasi pada Pemberdayaan UMKM Perempuan

Salah satu isu utama dalam pertemuan bilateral ini adalah penguatan peran UMKM, khususnya yang dimiliki dan dikelola oleh perempuan. Dyah Roro Esti menyoroti bahwa UMKM merupakan tulang punggung ekonomi nasional yang berperan penting dalam ketahanan ekonomi.

ungkapan Wamendag Dyah Roro Esti pada artikel Jurnalpatrolinews.co.id, UMKM menyumbang sekitar 60% terhadap PDB Indonesia, dan lebih dari 64% UMKM dimiliki oleh perempuan.

Dalam konteks kerja sama bilateral, Indonesia menyambut baik inisiatif Singapura untuk mengembangkan platform digital yang mendukung UMKM. Menteri Gan Siow Huang menyampaikan bahwa Singapura memiliki program pendampingan melalui SME Centre.

Yang sudah dilengkapi teknologi seperti kecerdasan buatan, e-commerce, dan inkubasi bisnis. Kolaborasi ini diharapkan tidak hanya meningkatkan kapabilitas UMKM di dalam negeri, tetapi juga membuka pasar baru di kawasan Asia Tenggara.

Program business matching antar pelaku usaha mikro kedua negara juga menjadi bagian dari agenda strategis tahunan.

Annual Ministry Dialogue Jadi Platform Fasilitasi Dagang

Sebagai bagian dari langkah konkret, kedua negara sepakat untuk segera melaksanakan Annual Ministry Dialogue (AMD) Indonesia–Singapura. Forum ini bertujuan sebagai wadah komunikasi langsung antar kementerian perdagangan guna menyelesaikan hambatan teknis dan memperkuat kerja sama dagang.

DIkutip dari akun resmi instagram @Kemdendag, Pelaksanaan pertemuan AMD diharapkan dapat menjadi sarana promosi perdagangan barang dan jasa, termasuk eksplorasi fasilitasi perdagangan bagi UMKM dan business matching. Pertemuan AMD sebenarnya telah direncanakan sejak 2023, namun tertunda.

Kini, pemerintah Indonesia mendorong agar forum ini segera terealisasi sebagai bagian dari strategi diplomasi ekonomi. Melalui AMD, diharapkan terbentuk peta jalan kerja sama jangka menengah dan panjang.

Yang mencakup sektor perdagangan barang, jasa, ekonomi digital, hingga logistik.

Indonesia dan Singapura Bahas Strategi Integrasi Rantai Pasok

Selain isu perdagangan konvensional, Indonesia dan Singapura juga mendalami potensi integrasi rantai pasok regional. Dalam pertemuan tersebut, kedua belah pihak membahas kemungkinan memperkuat kerja sama logistik, pelabuhan, dan transportasi barang untuk meningkatkan efisiensi distribusi antar negara ASEAN.

Hal ini menjadi sangat relevan karena tantangan global seperti krisis geopolitik dan disrupsi pasokan global memaksa negara-negara untuk membangun rantai pasok yang lebih resilien. Singapura, dengan posisi geografis strategis dan pelabuhan transhipment terbesar di dunia, dapat menjadi simpul penting distribusi barang dari Indonesia ke negara lain.

Kerja sama ini membuka peluang bagi pelaku usaha logistik, ekspor, pertanian, dan manufaktur di Indonesia untuk memperluas jangkauan pasar. Penguatan integrasi juga akan mempercepat implementasi perjanjian-perjanjian perdagangan bebas kawasan seperti RCEP.

 

Baca artikel kami lainnya membahas tentang peluas ekspor: BACA DISINI YA EKSPORIOR!!!

Indonesia dan singapura Komitmen Jangka Panjang dalam Kerangka ASEAN

Sebagai sesama anggota ASEAN, Indonesia dan Singapura melihat kerja sama perdagangan sebagai bagian dari komitmen regional yang lebih luas. Kedua negara mendorong harmonisasi regulasi, standarisasi produk, dan digitalisasi proses perdagangan untuk memperkuat posisi ASEAN sebagai kawasan ekonomi yang solid dan terintegrasi.

Menurut Industri.kontan.co.id, kerja sama bilateral ini juga mencakup sektor pangan, dengan dukungan dari Singapore Food Agency (SFA) terhadap ekspor ayam, telur, dan produk hortikultura dari Indonesia sejak 2023.

Indonesia yang saat ini tengah mempersiapkan transformasi ekonomi menuju visi Indonesia Emas 2045 memerlukan dukungan dari mitra strategis seperti Singapura dalam bentuk investasi teknologi, pendidikan vokasi, serta pembangunan infrastruktur digital.

Pertemuan-pertemuan bilateral seperti ini menjadi bukti nyata bahwa ASEAN tidak hanya menjadi forum diplomasi, tetapi juga wahana kerja sama konkret yang menghasilkan dampak langsung bagi pelaku usaha, termasuk UMKM dan perempuan pengusaha di akar rumput.

INI KESEMPATAN KITA BUAT EKSPOR KE SINGAPURA JANGAN SAMPAI KELEWAT!

Kerja sama antara Indonesia dan Singapura bukan hanya memperkuat perdagangan bilateral, tetapi juga membuka peluang besar bagi pelaku usaha, khususnya UMKM dan sektor pangan.

Dengan komitmen bersama dalam membangun ekonomi inklusif dan berkelanjutan, masa depan perdagangan kedua negara tampak semakin menjanjikan.

Sekarang saatnya pelaku usaha Indonesia memanfaatkan peluang ini. Tingkatkan daya saing, perkuat branding, dan bersiap untuk menembus pasar internasional karena dunia sudah membuka pintunya, tinggal kita berani melangkah!

Bagi kamu yang ingin ekspor ke Singapura, inilah saatnya untuk merambah pasar ekspor.

Jika komoditasnya sudah ada dan ingin ekspor, Eksporior tidak perlu bingung karena saat ini sudah ada program Digiexport yang dipersembahkan AeXI, bagian dari ExportHub.id (milik PT Usaha Dagang Indonesia).

Sebagai informasi, Digiexport adalah program yang bisa membantu nelayan, UKM, dan petani untuk memasarkan produknya di pasar internasional. Maka dari itu, program ini dapat membantu para petani rempah-rempah untuk bisa diekspor.

Nah, kalau kamu tertarik mendaftar Digiexport, maka bisa diawali dengan klik banner di bawah ini!

Indonesia dan Singapura

Related Posts

Leave a comment