Scroll Top

Memahami Pain Point yang Jarang Disadari Pebisnis!

Memahami Pain Point
Ilustrasi seorang pelanggan. Sumber foto: Freepik/@BalashMirzabey.

Dalam dunia bisnis yang semakin kompetitif saat ini, memahami kebutuhan dan kendala pelanggan merupakan kunci utama keberhasilan. Salah satu konsep penting yang harus dipahami adalah pain point atau titik sakit pelanggan. 

Pain point adalah masalah, tantangan, atau kebutuhan yang belum terpenuhi yang dialami pelanggan dan jika dapat diatasi, memberikan peluang besar bagi bisnis untuk memuaskan pelanggan dan meningkatkan penjualan.

Artikel ini akan mengajak kamu memahami apa itu pain point, mengapa hal ini sangat penting, serta cara efektif mengidentifikasinya untuk strategi bisnis yang lebih tajam dan efisien. Yuk Eksporior, simak artikel berikut!

Apa itu Pain Point?

Secara sederhana, dikutip dari Dibimbing.id, pain point adalah masalah, hambatan, atau kesulitan yang dialami seseorang, terutama pelanggan, saat menggunakan produk atau layanan. Pain point bisa bersifat finansial, produktivitas, layanan, maupun operasional.

Misalnya, pain point finansial adalah ketika pelanggan merasa biaya yang dikeluarkan terlalu tinggi atau tidak transparan. Pain point produktivitas muncul ketika produk atau layanan memakan waktu atau rumit digunakan sehingga menghambat efisiensi pelanggan.

Pain point dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, antara lain:

  1. Financial Pain Point
    Pelanggan merasa biaya yang dikeluarkan terlalu tinggi atau tidak sebanding dengan manfaat yang diterima.
  2. Productivity Pain Point
    Produk atau layanan memakan waktu terlalu lama atau rumit digunakan, sehingga menghambat efisiensi pelanggan.
  3. Support Pain Point
    Dukungan pelanggan sulit dijangkau atau tidak responsif saat dibutuhkan.
  4. Operational Pain Point
    Proses bisnis tidak efisien, seperti kesalahan pengiriman atau keterlambatan distribusi.

Memahami jenis-jenis pain point ini membantu bisnis merancang solusi yang tepat dan relevan dengan kebutuhan pelanggan.

Mengapa Pain Point Itu Sangat Penting?

Pain point menjadi sangat penting karena merupakan faktor utama yang menentukan kepuasan dan loyalitas pelanggan. Dengan mengenali pain point, bisnis dapat memperbaiki produk dan layanan agar lebih relevan dan efektif dalam memenuhi kebutuhan pelanggan.

Selain itu, pemahaman pain point membantu dalam merancang strategi pemasaran yang lebih tepat sasaran dan meningkatkan daya saing bisnis di pasar.

Bisnis yang mampu mengidentifikasi dan mengatasi pain point pelanggan akan mendapatkan keunggulan kompetitif, karena mereka menyediakan solusi nyata yang memang dibutuhkan.

Hal ini juga dapat menurunkan tingkat churn atau pelanggan yang meninggalkan bisnis dan meningkatkan retensi. Lebih jauh lagi, memahami pain point memberikan insight untuk inovasi produk dan pengembangan layanan baru yang lebih sesuai dengan harapan pasar.

Cara Mengidentifikasi Pain Point

Mengidentifikasi pain point bukanlah hal yang instan, melainkan sebuah proses yang memerlukan observasi dan interaksi mendalam dengan pelanggan. Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengenali pain point secara efektif:

1. Cara Mengidentifikasi Pain Point

Mengidentifikasi pain point bukanlah hal yang instan, melainkan sebuah proses yang memerlukan observasi dan interaksi mendalam dengan pelanggan. Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengenali pain point secara efektif:

2. Riset dan Survei Pelanggan

Melakukan wawancara, kuisioner, atau survei online untuk mengumpulkan data langsung dari pelanggan mengenai masalah yang mereka hadapi. Pertanyaan yang tepat akan mengungkap kebutuhan tersembunyi dan kendala yang selama ini dirasakan.

Dalam proses ini, penting untuk memberikan ruang bagi pelanggan untuk bercerita secara bebas agar mendapatkan insight yang mendalam.

3. Mendengarkan Keluhan Pelanggan

Pantau media sosial, forum, serta platform review untuk mengetahui keluhan dan feedback yang disampaikan pelanggan. Media online merupakan sumber informasi yang kaya untuk mengidentifikasi pain point tanpa perlu bertanya langsung. Mendengarkan secara aktif dapat membantu bisnis memahami emosi dan konteks di balik keluhan tersebut.

4. Analisis Data Pelanggan dan Penjualan

Melihat pola pembelian, interaksi layanan pelanggan, dan data lainnya dapat mengungkap hambatan yang dialami pelanggan selama perjalanan pembelian mereka. Data ini juga membantu mengenali tren masalah yang berulang serta segmen pelanggan yang paling terdampak.

5. Fitur Live Chat dan Customer Service

Fasilitas ini tidak hanya memberi dukungan langsung kepada pelanggan, tapi juga menjadi sumber data pain point melalui pertanyaan dan masalah yang sering muncul.

Tim customer service harus didorong untuk mencatat dan melaporkan masalah yang paling sering dialami agar dapat dianalisis lebih lanjut.

6. Observasi dan Studi Kasus

Melakukan studi kasus atau pengamatan langsung pada penggunaan produk atau layanan dapat menunjukkan titik-titik kesulitan yang mungkin tidak disampaikan pelanggan secara eksplisit.

Dengan mengamati secara langsung, bisnis dapat menemukan masalah yang tersembunyi sekaligus mendapatkan inspirasi untuk inovasi dan perbaikan.

Dengan cara-cara tersebut, bisnis bisa memperoleh gambaran lengkap tentang pain point yang mempengaruhi pengalaman pelanggan sekaligus menemukan peluang solusi yang tepat.

Penting untuk melakukan proses ini secara berkelanjutan sehingga bisnis dapat selalu beradaptasi dan memenuhi kebutuhan pelanggan secara optimal.

Pelajari Pain Point, Upgrade Strategi Bisnis & Menangkan Hati Pelanggan!

Pain point adalah inti dari permasalahan pelanggan yang perlu dipahami oleh setiap bisnis untuk meningkatkan kualitas produk, layanan, dan strategi pemasaran.

Mengetahui jenis-jenis pain point dan bagaimana cara mengidentifikasinya secara tepat akan memudahkan perusahaan dalam menghadirkan solusi yang efektif dan tepat sasaran.

Dengan berfokus pada pain point, bisnis tidak hanya memenuhi kebutuhan pelanggan, tetapi juga membangun loyalitas dan meningkatkan nilai kompetitif di pasar. 

Kalau kamu ingin memaksimalkan strategi pemasaran kamu, kamu bisa mengikuti pelatihan hingga mendapatkan sertifikasi digital marketing GeTI Incubator, bagian dari ExportHub.id (milik PT Usaha Dagang Indonesia).

Butuh informasi lebih lanjut tentang pelatihan dan sertifikasi kompetensi di GeTI Incubator? Klik banner di bawah!

Related Posts

Leave a comment