
Penyembelihan hewan kurban sangat dinantikan saat Idul Adha, yang jatuh pada tanggal 1 Dzulhijjah 1446 Hijriah, sebentar lagi akan kita sambut dengan penuh suka cita.
Ibadah ini merupakan bentuk ketaatan dan pengorbanan umat Islam kepada Allah SWT di hari yang mulia tersebut. Selain itu, kegiatan ini juga menghadirkan suasana hangat dan penuh kebersamaan, mulai dari persiapan hewan hingga niat tulus berbagi kepada sesama.
Namun, penyembelihan hewan kurban bukan sekadar tradisi biasa, melainkan ibadah yang harus dilakukan sesuai syariat Islam agar diterima oleh Allah dan membawa berkah.
Mengapa penyembelihan harus sesuai syariat? Mengutip Detik.com, menyembelih hewan dalam Islam adalah suatu ibadah yang memiliki tata cara dan adab yang benar sesuai dengan syariat Islam. Hal ini bertujuan untuk menghindari risiko haramnya makanan yang dikonsumsi.
Apabila penyembelihan tidak dilakukan sesuai ajaran Islam, maka hewan tersebut haram untuk dimakan. Sebaliknya, dengan menyembelih hewan sesuai tuntunan Islam, hewan tersebut menjadi halal dan layak dikonsumsi.
Melalui artikel ini, kita akan membahas secara lengkap dan mudah dipahami tentang rukun serta tata cara penyembelihan hewan kurban sesuai tuntunan Islam, agar ibadah kita menjadi sempurna dan bermakna.
Yuk, eksplorasi bersama! Simak artikel berikut!
Rukun penyembelih Hewan Kurban
Dalam melaksanakan penyembelihan hewan kurban, terdapat beberapa rukun yang harus dipenuhi agar ibadah ini sah dan diterima oleh Allah SWT. Rukun-rukun tersebut merupakan fondasi utama yang tidak boleh diabaikan.
1. Penyembelih Beragama Islam
Orang yang melakukan penyembelihan harus beragama Islam dan dalam keadaan berakal sehat. Hal ini penting agar proses penyembelihan dilakukan dengan niat ibadah dan sesuai dengan tuntunan agama.
Penyembelih yang beriman dan menyadari tanggung jawabnya akan melaksanakan proses ini dengan penuh kesungguhan dan rasa hormat.
2. Hewan Kurban Halal dan Memenuhi Syarat
Jenis hewan yang disembelih harus termasuk dalam kategori halal, seperti sapi, kambing, atau domba. Selain itu, kondisi hewan harus sehat, sudah cukup umur, dan bukan berasal dari hasil curian atau penipuan.
Jika hewan tidak memenuhi syarat tersebut, maka hukumnya haram untuk dikonsumsi. Hewan juga tidak boleh mengalami cacat berat, seperti buta, pincang, atau sangat kurus, karena hal ini dapat mengurangi nilai kurban.
3. Alat Penyembelih Harus Tajam
Pisau atau alat sembelih lainnya harus tajam agar proses pemotongan berlangsung cepat dan hewan tidak menderita dalam waktu lama. Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah memerintahkan berbuat baik terhadap segala sesuatu.
Jika kalian hendak menyembelih, maka sembelihlah dengan cara yang baik” (HR. Muslim). Penggunaan alat yang tajam juga membantu menghindari penyiksaan hewan secara tidak sengaja.
4. Tujuan Penyembelihan untuk Mendapat Ridha Allah
Penyembelihan harus dilakukan dengan niat berkurban semata-mata karena Allah, bukan untuk ritual selain ibadah seperti tumbal atau upacara kemusyrikan.
Membaca basmalah dan takbir saat menyembelih merupakan bagian dari rukun ini. Niat yang tulus akan menjadikan ibadah kurban lebih bermakna dan diterima oleh Allah SWT.
Memenuhi rukun-rukun tersebut memastikan bahwa hewan kurban yang disembelih adalah sah dan dagingnya halal untuk dikonsumsi.
Tata Cara Penyembelihan Hewan Kurban
Setelah memahami rukun, penting pula untuk mengetahui tata cara penyembelihan yang benar agar proses berjalan lancar dan penuh penghormatan terhadap hewan serta ibadah yang dijalankan.
1. Persiapan Alat dan Hewan
Siapkan pisau atau alat sembelih yang tajam dan bersih. Pilih hewan yang sehat, cukup umur, dan bebas dari cacat.
Hewan hendaknya diikat kakinya dengan kuat agar tidak memberontak, namun kaki kanan tidak diikat terlalu kencang agar hewan tetap dapat bernapas dengan baik.
Pastikan juga lokasi penyembelihan bersih dan nyaman untuk menghindari stres pada hewan.
2. Menutupi Kepala Hewan
Sebelum disembelih, kepala hewan disarankan untuk ditutupi dengan kain atau daun lebar. Hal ini bertujuan untuk mengurangi stres hewan dan mencegah hewan lain melihat proses penyembelihan sehingga tidak panik.
Hewan yang tenang akan mengurangi penderitaan dan mempercepat proses penyembelihan.
3. Menghadapkan ke Arah Kiblat
Baik penyembelih maupun hewan harus menghadap kiblat. Hewan dibaringkan dengan posisi miring ke sebelah kiri, dengan kepala menghadap kiblat.
Posisi ini bukan hanya aspek teknis, tetapi juga simbol penghormatan dan ketaatan kepada Allah SWT. Menghadap kiblat juga merupakan sunnah yang dianjurkan dalam penyembelihan.
4. Membaca Doa dan Niat
Sebelum memotong, penyembelih membaca basmalah (“Bismillahirrahmanirrahim”), shalawat kepada Nabi Muhammad SAW, takbir tiga kali, dan doa khusus penyembelihan.
Doa ini memohon agar ibadah diterima dan hewan menjadi berkah. Niat yang ikhlas sangat penting agar ibadah kurban menjadi amal yang diterima oleh Allah SWT.
5. Memotong dengan Cepat dan Tepat
Potong bagian leher hewan dengan pisau tajam, memutuskan tiga bagian utama: hulqum (saluran pernapasan), mari’ (saluran makanan), dan dua urat nadi besar di leher.
Potongan harus dilakukan dengan cepat agar hewan segera kehilangan kesadaran dan tidak lama menderita. Hindari memotong bagian lain seperti kepala atau ekor karena tidak sesuai dengan syariat.
6. Menunggu Hewan Mati dengan Sempurna
Setelah pemotongan, biarkan darah keluar hingga hewan benar-benar mati. Proses ini penting agar daging tidak tercemar darah yang dapat membahayakan kesehatan. Darah yang keluar dengan sempurna juga menandakan hewan telah meninggal dengan cara yang benar.
7. Menguliti dan Memotong Daging
Setelah hewan mati, baru dilakukan pengulitan dan pemotongan daging. Proses ini harus dilakukan dengan bersih dan higienis agar daging tetap sehat dan layak untuk dikonsumsi. Gunakan alat dan tempat yang bersih untuk menjaga mutu daging kurban.
8. Distribusi Daging Kurban
Daging kurban dibagikan kepada yang berhak, terutama fakir miskin, tetangga, dan keluarga. Hal ini merupakan bagian dari hikmah kurban sebagai bentuk kepedulian sosial. Pembagian daging yang merata akan mempererat tali silaturahmi dan membantu mereka yang membutuhkan.
JURU SEMBELIH HALAL HARUS BERSERTFIKASI
Nah, setelah memahami rukun dan tata cara penyembelihan hewan kurban, kini saatnya kamu mengambil langkah nyata! Jika kamu ingin menjadi juru sembelih halal yang profesional, kamu bisa mengikuti program sertifikasi langsung yang dibimbing oleh ahlinya. Program ini diselenggarakan oleh Sa’adah Global, bagian dari ekosistem ExportHub.id (milik PT Usaha Dagang Indonesia).
Dengan berkolaborasi bersama Sa’adah Global, kamu akan mendapatkan pendampingan penuh dan kemudahan dalam pengurusan sertifikasi halal. Jangan lewatkan kesempatan ini untuk meningkatkan kemampuan dan memperluas peluangmu di bidang penyembelihan hewan kurban sesuai syariat Islam.
Untuk informasi lebih lanjut dan pendaftaran, segera hubungi admin kami di sini dan mulai perjalananmu menjadi juru sembelih halal yang terpercaya!