Scroll Top

Snack Marshmallow, Kenali Sumber Gelatinnya!

 

marshmallow
Ilustrasi marshmallow. Sumber foto: Freepik/@rawpixel.com.

Siapa yang tidak suka snack marshmallow? Camilan manis, lembut, dan menggoda ini memang menjadi favorit banyak orang, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa.

Marshmallow sering dijadikan pelengkap minuman, bahan kue, atau sekadar camilan ringan. Namun, bagi umat Muslim, memastikan kehalalan makanan adalah hal yang sangat penting.

Apakah snack marshmallow yang kita konsumsi sudah pasti halal? Mengingat banyak produk yang menggunakan gelatin sebagai bahan utama, yang asalnya bisa dari babi atau hewan lain yang tidak disembelih sesuai syariat Islam, hal ini menjadi perhatian serius.

Dalam artikel ini, kita akan membahas secara lengkap apa itu snack marshmallow, mengapa ada yang berpendapat haram, serta bagaimana cara membedakan marshmallow halal dan haram dengan mudah. Yuk Eksporior, simak penjelasannya!

Apa itu Snack Marshmallow?

Dikutip dari Rri.co.id, marshmallow adalah makanan ringan manis dan kenyal. Awalnya, marshmallow dibuat dari ekstrak tanaman Althea officinalis, yang dikenal sebagai tanaman marshmallow.

Namun, seiring perkembangan zaman, pembuatan marshmallow modern lebih banyak menggunakan bahan seperti gula, sirup jagung, air, dan gelatin sebagai bahan pengental dan penstabil.

Gelatin adalah protein yang diperoleh dari kolagen hewan, biasanya dari tulang dan kulit hewan seperti sapi, babi, atau ikan.

Fungsi gelatin dalam marshmallow adalah memberikan tekstur kenyal dan lembut yang khas. Tanpa gelatin, marshmallow tidak akan memiliki tekstur yang diharapkan.

Marshmallow kini banyak dijual dalam berbagai bentuk dan rasa, mulai dari yang polos hingga yang berlapis cokelat, atau dikombinasikan dengan bahan lain seperti kacang atau biskuit.

Popularitasnya membuat snack ini mudah ditemukan di supermarket, toko kue, dan bahkan warung kecil.

Mengapa Ada yang Menganggap Snack Marshmallow Haram?

Pertanyaan ini muncul karena bahan utama marshmallow, yaitu gelatin, sering kali menjadi sumber kontroversi terkait kehalalan produk.

Gelatin yang digunakan dalam pembuatan marshmallow sering berasal dari babi, hewan yang jelas haram dikonsumsi menurut syariat Islam.

Selain itu, gelatin juga bisa berasal dari sapi yang tidak disembelih sesuai aturan Islam, sehingga status kehalalannya juga diragukan.

Karena alasan inilah, banyak umat Muslim merasa ragu dan was-was saat membeli marshmallow. Mereka bertanya-tanya, apakah camilan yang mereka konsumsi benar-benar halal? Apalagi, tidak semua produk mencantumkan asal gelatin secara jelas pada kemasan.

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) di Indonesia secara rutin melakukan pengawasan terhadap produk makanan, termasuk marshmallow.

Namun, ada beberapa kasus di mana produk marshmallow yang beredar di pasaran ternyata mengandung gelatin babi atau bahan haram lainnya, meskipun tidak dicantumkan secara jelas. Hal ini menyebabkan munculnya kekhawatiran di kalangan konsumen Muslim.

Selain itu, beberapa produsen menggunakan gelatin dari sumber yang tidak halal untuk menekan biaya produksi, sehingga produk tersebut menjadi haram.

Oleh karena itu, penting bagi konsumen untuk mengetahui cara membedakan snack marshmallow yang halal dan yang haram agar tidak salah pilih.

Bagaiman cara Membedakan Snack Marshmallow Halal dan Haram?

Memilih snack marshmallow yang halal memang membutuhkan ketelitian. Berikut beberapa tips praktis yang bisa membantu kamu membedakan marshmallow halal dan haram:

1. Cek Sertifikat Halal Resmi

Langkah pertama yang paling mudah adalah memeriksa apakah produk marshmallow tersebut memiliki sertifikat halal resmi dari BPJPH atau lembaga sertifikasi halal yang diakui. Sertifikat halal biasanya tercantum pada kemasan produk, lengkap dengan nomor sertifikat dan logo halal.

Produk yang sudah tersertifikasi halal telah melalui proses pemeriksaan bahan baku dan proses produksi yang sesuai dengan syariat Islam. Jadi, jika menemukan marshmallow dengan label halal resmi, kamu bisa lebih tenang mengonsumsinya.

2. Perhatikan Label Bahan

Baca dengan teliti daftar bahan yang tertera pada kemasan marshmallow. Perhatikan khususnya asal gelatin yang digunakan. Jika tertulis “gelatin sapi halal” atau “beef gelatin halal”, ini menandakan gelatin berasal dari sapi yang disembelih sesuai syariat Islam.

Hindari produk yang hanya mencantumkan “gelatin” tanpa keterangan asalnya, atau yang menyebutkan “gelatin babi” secara eksplisit. Jika tidak ada keterangan jelas, sebaiknya jangan mengambil risiko.

3. Pilih Produk dengan Transparansi Informasi

Beberapa produsen yang terpercaya biasanya memberikan informasi lengkap mengenai bahan baku dan proses produksinya di website resmi atau kemasan. Pilihlah produk yang transparan dan terbuka mengenai sumber gelatin dan proses produksinya.

4. Hindari Produk yang Tidak Memiliki Label Halal

Jika kamu menemukan marshmallow yang tidak memiliki label halal sama sekali, sebaiknya hindari membeli produk tersebut. Karena tanpa label halal, tidak ada jaminan bahwa produk tersebut aman dan halal untuk dikonsumsi umat Muslim.

5. Pilih Produk Marshmallow dengan Gelatin Nabati atau Alternatif Halal

Beberapa produsen kini mulai menggunakan gelatin nabati atau bahan pengganti gelatin yang halal, seperti agar-agar, pektin, atau gelatin ikan yang sudah disertifikasi halal. Produk dengan bahan alternatif ini bisa menjadi pilihan aman dan halal.

6. Contoh Produk Marshmallow Halal

Sebagai contoh, beberapa merek marshmallow lokal yang sudah mendapatkan sertifikat halal resmi dari BPJPH antara lain Snackit Marshmallow, yang menggunakan beef gelatin halal dan diproduksi di fasilitas yang terdaftar. Produk ini bisa menjadi pilihan bagi kamu yang ingin tetap menikmati camilan marshmallow tanpa rasa khawatir.

Sertifikasi Halal Itu Penting, Jangan Sampai Kelewat!

Snack marshmallow memang camilan yang lezat dan digemari banyak orang. Namun, bagi umat Muslim, memastikan kehalalan produk adalah hal yang wajib diperhatikan.

Banyak marshmallow di pasaran menggunakan gelatin sebagai bahan utama, dan asal gelatin ini sangat menentukan status halal atau haramnya produk.

Gelatin babi jelas haram, sementara gelatin sapi yang disembelih sesuai syariat Islam halal. Oleh karena itu, penting untuk selalu memeriksa sertifikat halal resmi, membaca label bahan dengan teliti, dan memilih produk yang transparan mengenai sumber bahan bakunya.

Bagi pelaku usaha marshmallow atau jajanan snack lainnya, sudah saatnya mengurus sertifikasi halal. Sertifikasi ini bukan hanya bentuk kepatuhan terhadap aturan, tetapi juga menjadi jaminan kepercayaan bagi konsumen.

Produk yang bersertifikat halal akan lebih mudah diterima pasar, memperluas jangkauan konsumen, dan meningkatkan citra merek sebagai produsen yang bertanggung jawab dan peduli.

Yuk, sudah saatnya bagi kamu yang bergerak di bidang kuliner untuk mengutamakan sertifikasi halal, Jadi, jangan ragu untuk mengambil langkah ini. Sertifikasi halal bukan hanya soal regulasi, tapi juga soal etika dan kepercayaan pelanggan!

Jika membutuhkan bantuan dalam proses sertifikasi, Sa’adah Global siap mendampingi. Sa’adah Global merupakan bagian dari ekosistem ExportHub.id (miliki oleh PT Usaha Dagang Indonesia).

Dengan berkolaborasi bersama Sa’adah Global, kamu bisa mendapatkan pendampingan dan pengurusan sertifikasi halal. Untuk informasi lebih lanjut, Eksporior bisa menghubungi admin di sini!

Related Posts

Leave a comment