Scroll Top

Strategi Content Plan Biar Kontenmu Tepat Sasaran

Strategi content plan
Strategi content plan. Sumber: freepik/@rawpixel.com.

Strategi content plan di era digital saat ini menjadi hal yang sangat penting. Konten bukan lagi sekadar informasi, tapi sudah menjadi nyawa dalam dunia pemasaran online.

Setiap bisnis, baik yang masih kecil maupun yang sudah besar, memerlukan konten yang terencana dengan baik agar mampu menarik perhatian audiens sekaligus membangun hubungan jangka panjang.

Namun, kenyataannya masih banyak orang yang bingung bagaimana cara membuat konten yang bukan hanya menarik, tetapi juga terstruktur dan benar-benar menghasilkan dampak nyata. Nah, di sinilah fungsi content plan hadir sebagai solusi yang krusial.

Dalam artikel ini akan dibahas secara tuntas mengenai apa itu content plan, perbedaan antara content plan dan content strategy, serta panduan langkah demi langkah untuk menyusun strategi content plan yang efektif.

Dengan membaca sampai akhir, kamu akan lebih percaya diri dalam merancang konten yang terarah, konsisten, dan benar-benar mendukung tujuan bisnismu. Yuk Eksporior, simak artikel berikut!

Apa Itu Content Plan?

Dikutip dari Glints.com, content plan adalah perencanaan pengembangan konten yang dilakukan agar tujuan akhir bisa tercapai. Dengan adanya content plan, kamu bisa mengatur kapan, di mana, dan jenis konten apa yang bakal dipublikasikan. Hasilnya, proses pembuatan konten jadi lebih terorganisir, nggak asal-asalan, dan lebih konsisten.

Manfaat utama content plan adalah membantu kamu menghindari kebingungan, memastikan konten tetap konsisten, serta selaras dengan tujuan pemasaran. Misalnya, kalau target kamu di kuartal kedua adalah meningkatkan brand awareness, maka konten yang dibuat bisa difokuskan pada edukasi dan pengenalan produk.

Contoh sederhana content plan adalah kalender konten, di mana setiap hari atau minggu sudah ditentukan tema dan jenis konten yang akan diposting di berbagai platform seperti blog, media sosial, email newsletter, atau YouTube.

Perbedaan Content Plan vs Content Strategy

Sering kali istilah content plan dan content strategy dianggap sama, padahal kedua hal ini memiliki fungsi dan cakupan yang berbeda.

  • Content Strategy adalah rencana jangka panjang yang mendefinisikan tujuan utama konten, audiens target, nilai yang ingin disampaikan, serta bagaimana konten tersebut akan mendukung tujuan bisnis secara keseluruhan. Content strategy bersifat lebih luas dan fundamental, mencakup analisis pasar, riset kompetitor, dan penentuan tone of voice.
  • Content Plan adalah bagian operasional dari content strategy, yang bersifat lebih taktis dan spesifik. Content plan mengatur detail teknis kapan, di mana, siapa yang membuat konten, dan bagaimana konten didistribusikan.

Jika diibaratkan dengan membangun rumah, content strategy adalah desain arsitek dan blueprint sedangkan content plan adalah jadwal kerja dan pembagian tugas tukang bangunan. Keduanya harus berjalan beriringan agar proyek berjalan lancar.

Mengerti perbedaan ini penting agar kamu tidak hanya fokus merancang strategi besar tanpa eksekusi detail yang matang, atau sebaliknya membuat konten secara acak tanpa panduan tujuan yang jelas.

Cara Membuat Content Plan yang Efektif

Membuat content plan yang efektif membutuhkan tahapan dan perencanaan matang. Berikut panduan langkah demi langkah yang bisa jadi acuan kamu.

1. Tentukan Tujuan Konten

Sebelum mulai membuat content plan, kamu harus jelas dulu dengan tujuan konten yang ingin dicapai. Beberapa tujuan umum antara lain:

  • Meningkatkan brand awareness
  • Membangun engagement dengan audiens
  • Mengedukasi calon pelanggan
  • Mendorong penjualan atau conversion
  • Memperkuat loyalitas pelanggan

Tujuan ini akan sangat memengaruhi jenis konten dan frekuensi posting yang kamu rencanakan.

2. Kenali Audiens Target

Langkah berikutnya adalah mengenali siapa audiens yang ingin kamu jangkau. Buat persona audiens berdasarkan:

  • Usia
  • Lokasi geografis
  • Pekerjaan dan minat
  • Masalah yang mereka hadapi dan bagaimana produk/jasa kamu bisa membantu
  • Media sosial atau platform digital yang mereka gunakan

Dengan profil audiens yang jelas, konten yang kamu buat akan lebih relevan dan tepat sasaran.

3. Pilih Jenis Konten dan Kanal Distribusi

Tentukan jenis konten yang akan diproduksi, misalnya artikel blog, video pendek, infografis, podcast, atau postingan media sosial. Selain itu, pilih juga kanal distribusi yang efektif seperti website, Instagram, Facebook, LinkedIn, YouTube, email marketing, dan lain-lain.

Perlu diingat, konten dan kanal harus disesuaikan dengan karakter audiens supaya hasilnya maksimal.

4. Buat Kalender Konten

Kalender konten adalah elemen krusial dalam content plan. Di sini kamu menjadwalkan hari, waktu, dan tema konten yang akan dipublish. Contohnya:

  • Senin: Artikel edukasi produk baru
  • Rabu: Posting media sosial testimoni pelanggan
  • Jumat: Video tutorial penggunaan layanan

Dengan kalender konten, tim akan lebih mudah mengorganisir pekerjaan dan memastikan konsistensi posting.

5. Alokasikan Sumber Daya

Menyusun content plan juga berarti mengatur siapa yang bertanggung jawab membuat, mengedit, dan mempublikasikan konten. Pastikan kamu punya tim atau freelancer yang kompeten. Selain itu, tentukan tools pendukung seperti aplikasi manajemen konten, editor grafis, dan anggaran promosi kalau diperlukan.

6. Pantau dan Evaluasi Kinerja Konten

Pembuatan konten bukan akhir dari proses. Kamu perlu memantau performa setiap konten menggunakan tools analytics. Apakah konten tersebut berhasil menarik traffic? Berapa engagement yang didapat? Dari sana, kamu bisa menyesuaikan content plan untuk hasil yang lebih baik ke depannya.

Tips Tambahan

  • Buat content plan yang fleksibel supaya bisa disesuaikan dengan kondisi pasar atau tren terkini.
  • Sisipkan konten yang bisa memancing interaksi langsung, misalnya kuis atau tanya jawab.
  • Selalu update kalender konten secara berkala dan komunikasi dengan tim biar nggak terjadi miskomunikasi.

Mau Konten Bisnismu Lebih Terarah? Waktunya Susun Content Plan!

Content plan adalah alat penting untuk memastikan kontenmu konsisten, relevan, dan terarah sesuai tujuan bisnis. Dengan punya content plan, kamu nggak lagi bikin konten secara acak, tapi punya alur kerja jelas yang mendukung strategi besar bisnismu.

Untuk membuat content plan yang efektif, mulailah dengan menentukan tujuan, mengenali audiens, memilih jenis konten, membuat kalender, mengalokasikan sumber daya, hingga melakukan evaluasi rutin agar hasilnya lebih maksimal.

Kalau kamu konsisten, content plan bisa jadi senjata ampuh buat mengembangkan brand dan meningkatkan hasil pemasaran digitalmu.

Nah, jika ingin memaksimalkan untuk bisnis kamu, kamu bisa mengikuti pelatihan hingga mendapatkan sertifikasi digital marketing GeTI Incubator, bagian dari ExportHub.id (milik PT Usaha Dagang Indonesia).

Butuh informasi lebih lanjut tentang pelatihan dan sertifikasi kompetensi di GeTI Incubator? Klik banner di bawah!

Related Posts

Leave a comment