
Zat porcine mungkin terdengar asing bagi sebagian orang, namun tahukah kamu bahwa bahan ini kerap tersembunyi di balik label produk makanan, obat-obatan, hingga kosmetik yang sehari-hari kita gunakan? Meskipun terlihat aman, tidak semua produk tersebut sesuai dengan prinsip halal dalam Islam.
Zat porcine berasal dari babi, hewan yang secara tegas dilarang dalam ajaran Islam. Sayangnya, nama ini sering kali disamarkan dalam istilah teknis atau ilmiah di daftar komposisi, sehingga sulit dikenali tanpa pengetahuan khusus. Hal ini tentu menjadi tantangan tersendiri bagi konsumen Muslim yang ingin menjaga kehalalan produk yang mereka konsumsi dan gunakan.
Mengetahui apa itu zat porcine dan bagaimana cara mengenalinya adalah langkah penting agar kamu bisa membuat keputusan yang lebih bijak dan hati-hati. Dalam artikel ini, kita akan mengulas secara menyeluruh tentang asal-usul zat porcine, penggunaannya di berbagai industri, hingga daftar produk yang berpotensi mengandungnya. Yuk Eksporior, simak artikel berikut!
Apa Itu ZAT Porcine?
Dilansir dari kumpara.com, porcine adalah istilah yang berasal dari bahasa Latin porcinus, yang berarti “berkaitan dengan babi”. Dalam konteks industri makanan, farmasi, dan kosmetik, istilah ini digunakan untuk menunjukkan bahwa suatu bahan berasal dari hewan babi atau proses ekstraksi yang menggunakan bagian dari tubuh babi, baik itu lemak, tulang, kulit, atau organ dalam lainnya.
Dalam daftar komposisi produk, kata “porcine” kerap muncul sebagai penanda bahan turunan dari babi. Salah satu bentuk yang paling umum adalah gelatin porcine, yaitu gelatin yang berasal dari kolagen babi. Gelatin ini biasanya digunakan sebagai pengental, penstabil, atau pelapis dalam produk makanan dan farmasi.
Mengapa Istilah “Porcine” Digunakan?
Penggunaan istilah teknis seperti “porcine” bertujuan untuk memberikan informasi yang lebih ilmiah dan profesional. Namun, hal ini juga membuat konsumen awam kesulitan mengidentifikasi asal bahan tersebut, terutama bagi mereka yang tidak akrab dengan istilah ilmiah atau medis.
Untuk membandingkan, ada juga istilah lain seperti:
- Bovine: berasal dari sapi
- Ovine: berasal dari domba
- Caprine: berasal dari kambing
Namun, di antara semua istilah tersebut, porcine menjadi yang paling penting untuk diwaspadai bagi umat Muslim karena berasal dari hewan yang tergolong haram.
Terus kategori produk apa aja yang mengandung zat Porcine
Bahan porcine banyak ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Berikut adalah beberapa kategori produk yang perlu diperhatikan karena berpotensi mengandung bahan dari babi:
1. Produk Makanan
Dalam industri makanan, gelatin porcine banyak digunakan karena sifatnya yang fleksibel sebagai pengental, penstabil, dan pembentuk tekstur. Produk makanan yang umum menggunakan bahan ini antara lain:
a. Permen Kenyal (Gummy Candy)
Permen jenis gummy memiliki tekstur elastis dan kenyal karena mengandung gelatin sebagai bahan pengikat. Jika tidak terdapat keterangan “gelatin sapi” atau label halal resmi, kemungkinan besar gelatin yang digunakan berasal dari babi. Permen jenis ini banyak dijumpai dalam bentuk gummy bear, licorice, dan jelly beans.
b. Marshmallow
Marshmallow adalah produk makanan ringan berbentuk busa yang hampir seluruh strukturnya ditopang oleh gelatin. Produk ini umumnya menggunakan gelatin porcine jika tidak disertai keterangan halal. Produk marshmallow impor lebih berisiko mengandung bahan ini karena di negara asalnya penggunaan gelatin babi sangat umum.
c. Jelly Instan dan Dessert Siap Saji
Produk jelly bubuk atau pencuci mulut berbahan gelatin biasanya menggunakan gelatin hewani. Jika pada kemasan tidak dicantumkan asal gelatin atau tidak terdapat label halal, maka sebaiknya produk tersebut dihindari oleh konsumen yang mengutamakan kehalalan.
d. Yogurt dan Es Krim
Beberapa jenis yogurt dan es krim menambahkan gelatin sebagai penstabil atau pengental. Gelatin ini tidak selalu dicantumkan secara rinci asal-usulnya, sehingga perlu perhatian lebih saat membaca komposisi. Produk impor atau tanpa label halal sebaiknya tidak dikonsumsi jika tidak ada kejelasan tentang sumber gelatin.
e. Produk Olahan dan Makanan Instan
Beberapa produk olahan seperti mie instan, sosis, nugget, dan makanan beku dapat mengandung enzim atau emulsifier yang berasal dari babi. Istilah seperti mono- dan digliserida kadang mengandung lemak hewani dari sumber babi. Makanan berbumbu instan dan makanan cepat saji juga bisa menggunakan bahan tambahan turunan porcine.
2. Produk Farmasi
Bahan porcine juga banyak digunakan dalam industri farmasi. Hal ini disebabkan oleh kebutuhan akan bahan gelatin, enzim, atau zat pengikat yang bersifat stabil dan efektif.
a. Kapsul Lunak (Softgel)
Kapsul lunak atau softgel sering kali menggunakan gelatin sebagai lapisan pelindung. Tanpa keterangan “gelatin sapi halal”, maka kemungkinan besar bahan tersebut berasal dari babi. Produk multivitamin, minyak ikan, dan suplemen kesehatan sering menggunakan jenis kapsul ini.
b. Obat Sirup dan Pelapis Tablet
Gelatin dan bahan turunan lemak hewani sering digunakan dalam pelapis tablet atau sebagai pengental dalam obat sirup. Banyak dari produk ini tidak mencantumkan sumber bahan secara rinci, sehingga konsumen perlu berhati-hati, terutama jika produk tersebut tidak memiliki label halal.
c. Vaksin
Beberapa jenis vaksin menggunakan enzim atau bahan turunan babi selama proses produksinya, misalnya sebagai media pertumbuhan virus atau sebagai stabilizer. Meskipun tidak menjadi bahan aktif dalam vaksin, kehadiran porcine tetap menjadi perhatian penting bagi konsumen Muslim. Saat ini, ada beberapa vaksin alternatif yang dikembangkan tanpa bahan dari babi.
d. Suplemen Kesehatan
Banyak suplemen kesehatan, termasuk vitamin, probiotik, dan suplemen herbal dalam bentuk kapsul, mengandung gelatin. Jika tidak ada informasi yang menjelaskan bahwa gelatin tersebut berasal dari sapi atau ikan, maka perlu diwaspadai. Beberapa suplemen juga menggunakan magnesium stearate, glycerin, atau lipase yang dapat berasal dari hewan.
3. Produk Kosmetik dan Perawatan Tubuh
Meskipun tidak dikonsumsi, produk kosmetik dan perawatan tubuh juga menjadi perhatian bagi konsumen Muslim karena bisa mengandung bahan turunan babi. Berikut adalah beberapa contoh produk yang perlu diperhatikan:
a. Lipstik
Beberapa jenis lipstik menggunakan lemak babi (lard) untuk menghasilkan tekstur lembut dan mengilap. Dalam daftar komposisi, bahan ini bisa tertulis sebagai stearic acid atau glycerin, tanpa menyebutkan asal-usulnya. Jika tidak ada label halal, sebaiknya dihindari.
b. Sabun Mandi dan Lotion
Emolien atau bahan pelembut dalam sabun dan lotion dapat berasal dari lemak hewani, termasuk babi. Bahan-bahan seperti sodium lardate, glyceryl stearate, dan tallowate bisa berasal dari sumber yang tidak halal jika tidak dijelaskan secara rinci.
c. Pasta Gigi
Beberapa pasta gigi mengandung bahan abrasif atau pengikat yang berbasis gelatin atau senyawa lain dari hewan. Produk-produk ini jarang mencantumkan informasi asal bahan secara terbuka. Untuk itu, memilih pasta gigi yang sudah bersertifikat halal adalah langkah yang lebih aman.
Kehalalan Produk Menjamin Loyalitas Konsumen Jangka Panjang
Mengapa penting mengenali produk yang mengandung porcine?
Karena bahan ini sering kali tidak dicantumkan secara eksplisit dan hanya disebutkan dalam istilah teknis atau ilmiah, banyak konsumen tidak menyadari bahwa produk yang mereka gunakan mengandung unsur dari babi. Bagi umat Islam, hal ini sangat penting karena berkaitan langsung dengan aspek kehalalan suatu produk.
Bagi pelaku usaha yang ingin mendapatkan sertifikasi halal, penting untuk memastikan bahwa seluruh proses produksi tidak melibatkan bahan yang berasal dari porcine. Hal ini bukan hanya untuk menjaga kehalalan produk, tetapi juga untuk membangun kepercayaan yang lebih besar dari konsumen.
Yuk, mulai langkah awal bersama Sa’adah Global! Kami siap mendampingi proses sertifikasi halal usahamu dari awal hingga tuntas. Sa’adah Global siap mendampingi. Sa’adah Global merupakan bagian dari ekosistem ExportHub.id (miliki oleh PT Usaha Dagang Indonesia).
Dengan berkolaborasi bersama Sa’adah Global, kamu bisa mendapatkan pendampingan dan pengurusan sertifikasi halal. Untuk informasi lebih lanjut, Eksporior bisa menghubungi admin di sini!